Overthinking: Penyakit Pikiran yang Sering Terjadi pada Setiap Orang

Meskipun overthinking pada dasarnya tidak berbahaya, namun dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka. Dampak-dampak ini termasuk kesulitan ...

Overthinking atau berlebihan dalam berpikir adalah keadaan seseorang memikirkan banyak hal dalam waktu yang bersamaan dan cenderung terjebak dalam lingkaran pikiran yang tak berujung. Kondisi ini bisa terjadi pada semua kelompok usia, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Namun, umumnya, overthinking sering dialami terutama pada usia remaja.

Overthinking yang umumnya terjadi juga memiliki beberapa tingkatan atau level, mulai dari kecemasan (anxiety), stres, hingga depresi. Hal tersebut tergantung bagaimana, kapan, dan mengapa penderita mengalami overthinking tersebut.

Berpikiran berlebihan juga dapat diklasifikasikan sebagai gangguan psikologis atau kondisi mental karena dapat menimbulkan kecemasan pada individu yang mengalaminya. Kecemasan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik seseorang. Keadaan ini sering disebut sebagai paralysis analysis, seseorang terus-menerus merenungkan suatu masalah tanpa berhasil menemukan solusi yang memuaskan.

Meskipun overthinking pada dasarnya tidak berbahaya, namun dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka. Dampak-dampak ini termasuk kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi, masalah tidur, perasaan cemas yang kuat, dan bahkan bisa menyebabkan stres dan gangguan kejiwaan. Tentu saja, kondisi ini dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.

Overthinking
sumber gambar: Pinterest

Seseorang yang sering overthinking cenderung tidak mengenali bahwa dirinya sedang mengalaminya. Untuk itu perlu dikenali beberapa ciri-ciri seseorang yang sedang mengalami overthinking, di antaranya:

1. Susah Tidur atau Insomnia

Seseorang yang mengalami overthinking sering kali memikirkan permasalahannya terus-menerus, terlebih di saat jam-jam tidur. Pikiran berlebihan inilah yang menyebabkan seseorang sulit untuk tidur karena mereka terus-menerus memikirkan hal lain.

2. Sering Merenung dan Melamun

Berpikir secara berulang atau yang biasa disebut dengan berpikir repetitif adalah indikasi perilaku overthinking. Pola pikir berulang ini umumnya terkait dengan masalah yang sedang dihadapi, kesalahan yang mungkin terjadi, atau kekurangan yang dirasakan.

Dampaknya, seseorang mungkin menemukan dirinya terus-menerus membayangkan kemungkinan buruk yang dapat terjadi.

3. Kesulitan dalam Menyelesaikan Masalah

Keberadaan masalah dalam kehidupan seseorang adalah hal yang lumrah. Namun, bagi mereka yang cenderung overthinking, masalah menjadi suatu "ketakutan" atau gangguan yang sangat berarti.

Mereka melihat masalah sebagai sesuatu yang tak berujung, karena kecenderungan mereka adalah terfokus pada masalah itu sendiri daripada mencari solusinya.

4. Sering Menyalahkan Diri Sendiri

Tanda lain yang mencerminkan adanya overthinking adalah kesulitan dalam menerima keputusan yang telah diambil, terutama jika keputusan tersebut terbukti buruk atau salah. Alih-alih melangkah maju dan mengambil pelajaran dari kesalahan tersebut, seseorang tersebut akan terjebak dalam pertimbangan berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi jika mereka membuat keputusan yang berbeda. Umumnya, orang dengan pola pikir seperti ini cenderung terus-menerus menyalahkan diri sendiri.

Dari beberapa akibat overthinking di atas dapat disadari bahwa hal itu terjadi berasal dari diri kita sendiri. Lantas, apa saja yang bisa memicu timbulnya overthinking pada seseorang? Berikut beberapa keadaan yang bisa membuat seseorang mengalami overthinking:

1. Kecemasan / Kekhawatiran

Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan sering dilakukan orang beberapa orang. Mereka cenderung merenungkan kemungkinan buruk dan bersikap gelisah terhadap berbagai aspek kehidupan mereka.

2. Tidak Percaya Diri

Perasaan tidak percaya diri juga dapat membuat sesorang mengalami overthinking. Mereka akan merasa gelisah terhadap diri mereka sendiri dan akan ragu terhadap setiap Tindakan atau keputusan yang telah mereka buat.

3. Tekanan Sosial

Penyebab lain yang juga sering kali menjadi penyebab seseorang menjadi overthinking salah satunya ialah dari tekanan sosial. Terkadang lingkungan sosial kita menuntut kita untuk bisa hidup yang sempurna sehingga seseorang dapat mengalami ketakutan terhadap penilaian negatif dari orang lain apabila mereka melakukan kesalahan atau tindakan yang dianggap tidak sesuai dengan norma sosial. Mereka juga membuat kita agar bisa hidup memenuhi ekspektasi mereka. Hal itulah yang dapat membuat seseorang mengalami overthinking.

Untuk mengidentifikasi serta mengatasi overthinking, penting untuk memiliki kesadaran diri dan kemampuan untuk menangkal pikiran-pikiran negatif. Melakukan langkah-langkah pencegahan tertentu dapat membantu mengurangi tingkat overthinking dan menjaga kesehatan mental dengan lebih baik.

Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental dengan baik:

1. Kesadaran Diri

Coba lebih memahami dan sadari pola pikir serta perasaanmu. Mengenali tanda-tanda overthinking adalah langkah awal untuk mengatasinya.

2. Lawan Pikiran Negatif

Overthinking kerap timbul karena adanya pikiran negatif yang tidak realistis. Saat pikiran-pikiran semacam itu muncul, disarankan untuk mengajukan pertanyaan kritis terkait kebenarannya dan mencoba melihat situasi dari sudut pandang yang lebih objektif.

3. Melakukan Aktivitas Fisik

Olahraga teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati. Aktivitas fisik juga dapat membantu mengalihkan pikiran dari overthinking.

4. Jaga Pola Tidur

Pastikan kamu mendapatkan cukup tidur yang berkualitas. Kurang tidur dapat memperburuk kecemasan dan overthinking.

5. Fokus Terhadap Penyelesaian Masalah

Jauhi kecenderungan overthinking dengan menitikberatkan pada pencarian solusi dan tindakan yang dapat diambil. Kenali faktor-faktor pemicu dari pikiran berlebih dan temukan strategi konkret untuk mengatasi mereka.

Rancang rencana tindakan serta langkah-langkah kecil untuk mengatasi permasalahan. Dengan menekankan pada solusi, pikiran menjadi lebih terfokus dan tidak terperangkap dalam siklus berkepanjangan dari overthinking.

Itulah beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kebiasaan overthinking. Mungkin setiap individu merespon langkah-langkah ini dengan cara yang berbeda, jadi penting untuk menemukan strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadimu.

Biodata Penulis:

Samuel Ardika Santosa lahir pada 8 Desember 2003 di Karanganyar.

© Sepenuhnya. All rights reserved.