Analisis Puisi:
Puisi "Sesal" karya Walujati menciptakan gambaran yang penuh emosi tentang kehilangan dan penyesalan.
Ekspresi Rindu dan Keinginan: Puisi ini dibuka dengan ekspresi hasrat dan keinginan yang kuat. Pemilihan kata-kata seperti "Ingin memetik seroja" dan "mimpi di atas ombakan air" memberikan gambaran tentang keinginan penulis untuk meraih sesuatu yang indah dan mengingatkan pada suasana alam yang damai.
Sentuhan Romantis dan Spiritual: Penggunaan imaji melati sebagai "Kurnia Tuhan" memberikan sentuhan romantis dan spiritual. Ini menciptakan gambaran tentang hadiah Tuhan yang dipegang oleh penulis, namun kehilangan yang disampaikan dengan jatuhnya melati ke air.
Perasaan Sesal dan Penyesalan: Kata "dan hilang terapung" menciptakan perasaan sesal dan penyesalan. Kejadian kecil, seperti melati yang jatuh, digambarkan sebagai suatu kehilangan yang dapat menyebabkan penyesalan mendalam.
Simbolisme Melati dan Air: Melati bisa diartikan sebagai simbol keindahan, kesucian, atau bahkan kesempurnaan. Jatuhnya melati ke air dapat diartikan sebagai kehilangan atau kerusakan pada sesuatu yang dianggap sempurna. Air, di sisi lain, bisa mewakili kehidupan atau perjalanan hidup, di mana kehilangan dapat terjadi.
Penggunaan Kata-Kata dengan Nuansa Emosional: Kata-kata seperti "Ah...!", "Nun jauh di sana," dan "sedangkan melati di tanganku" memberikan nuansa emosional dan reflektif. Kata-kata ini memperkuat ekspresi penyesalan dan kehilangan yang dirasakan oleh penyair.
Puisi "Sesal" merangkum rasa penyesalan dan kehilangan melalui penggambaran imaji dan ekspresi emosional. Dengan memadukan unsur romantis dan spiritual, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan arti kehilangan dalam konteks keindahan alam dan kurnia Tuhan.
Puisi: Sesal
Karya: Walujati
Biodata Walujati:
- Walujati lahir pada tanggal 5 Desember 1924 di Sukabumi.
- Nama sebelum menikah Louise Walujati Hatmoharsoio.
- Nama setelah menikah Walujati Supangat.