Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Pertama Kali Jatuh Cinta (Karya Rahman Arge)

Puisi "Pertama Kali Jatuh Cinta" karya Rahman Arge menggambarkan pengalaman pertama kali jatuh cinta dengan gaya bahasa yang puitis dan memikat.
Pertama Kali Jatuh Cinta

Aku jatuh cinta pertama kali
Pada gadis seusia embun yang bergetar
di dahan-dahan pagi
Kijang keperakan dari tuah tanah Luwu

Setiap pagi kutatap ia berlari-lari
kecil dengan rasa malu yang ditahan
ke sumur pekaranganku yang luas
Dengan cekatan ia kepit sarung Bugisnya,
Labba Corak setinggi dada; berani ia begitu
padahal aku mati kuatir sarung itu bakal lepas
Dibiarkannya kelam rambutnya yang sebatas pinggul
disibak angin bagai tanganku yang kepingin nakal
Tapi yang kudapatkan selalu kerling sekejapnya
yang saya tahu, ia menawarkan hangat cintanya
yang malu-malu
        O, semesta alam, engkau sendiri enggan menyentuh
        pesona kulitnya yang membuat rabun
        mata matahari

Sampai datang saat itu
Aku bagai ditanam ke dalam bumi
Ada kabar dari Luwu dengan undangan yang
menyertai

Aku tahu, aku coba memahami itu
Indah sekali
kesakitan ini

Jln. Seram, Rumahku, 1957

Sumber: Jalan Menuju Jalan (2007)

Analisis Puisi:

Puisi "Pertama Kali Jatuh Cinta" karya Rahman Arge menggambarkan pengalaman pertama kali jatuh cinta dengan gaya bahasa yang puitis dan memikat. Puisi ini mengeksplorasi perasaan cinta yang murni dan juga menghadirkan elemen alam serta budaya dalam penggambaran cerita.

Tema Sentral: Tema utama puisi ini adalah pengalaman pertama kali jatuh cinta. Pengarang menggambarkan perasaan cinta yang muncul dalam suasana alam, kecantikan alami gadis yang menjadi objek cinta, serta pengaruh budaya dan tradisi Luwu dalam cerita ini.

Deskripsi Cinta Pertama: Pengalaman pertama kali jatuh cinta diungkapkan dengan penggunaan kata-kata yang puitis. Pengarang menggunakan gambaran gadis "seusia embun yang bergetar di dahan-dahan pagi" untuk menggambarkan kelembutan dan ketulusan cinta pertama. Keadaan alam yang masih pagi menciptakan suasana romantis dan penuh kelembutan.

Gadis dari Tanah Luwu: Puisi ini juga menghadirkan unsur budaya dengan merujuk pada tanah Luwu dan simbol-simbolnya. Gadis yang menjadi objek cinta digambarkan sebagai "kijang keperakan dari tuah tanah Luwu," yang menggambarkan keteguhan dan keindahan yang berasal dari budaya dan tanahnya.

Interaksi dan Perasaan: Interaksi antara pelaku puisi dengan gadis yang dicintai diilustrasikan dengan rasa malu yang ditahan. Penggambaran ini mencerminkan perasaan canggung namun berani dalam ekspresi perasaan. Puisi ini juga menggambarkan perhatian dan ketertarikan pelaku terhadap ciri-ciri gadis, seperti sarung Bugis dan rambutnya yang terurai.

Pemisahan dan Kesedihan: Pengarang kemudian menggambarkan pemisahan yang terjadi saat kabar datang dari Luwu dengan undangan yang disertai. Ada rasa kesedihan dan kerinduan dalam penggambaran ini, yang mengindikasikan perasaan pelaku yang terpisah dari objek cintanya.

Puisi "Pertama Kali Jatuh Cinta" karya Rahman Arge adalah sebuah karya yang menggambarkan pengalaman pertama kali jatuh cinta dengan nuansa puitis dan budaya. Melalui gambaran alam, budaya, perasaan cinta, dan pemisahan, puisi ini menghadirkan suasana yang emosional dan mendalam, memvisualisasikan perasaan cinta murni dan kenangan yang tak terlupakan.

Rahman Arge
Puisi: Pertama Kali Jatuh Cinta
Karya: Rahman Arge

Biodata Rahman Arge:
  • Rahman Arge (Abdul Rahman Gega) lahir pada tanggal 17 Juli 1935 di Makassar, Sulawesi Selatan.
  • Rahman Arge meninggal dunia pada tanggal 10 Agustus 2015 (pada usia 80).
  • Edjaan Tempo Doeloe: Rachman Arge.
© Sepenuhnya. All rights reserved.