Analisis Puisi:
Puisi “Petani” mengangkat tema tentang hubungan harmonis antara petani dan alam, khususnya sungai. Puisi ini menyoroti bagaimana petani hidup berdampingan dengan sungai dan menjadikannya bagian penting dalam keseharian mereka.
Makna Tersirat
Makna tersirat dalam puisi ini adalah bahwa alam bukan sekadar sumber kehidupan bagi petani, tetapi juga sahabat sejati yang saling menjaga dan saling mengerti. Puisi ini mengingatkan bahwa manusia dan alam memiliki hubungan saling ketergantungan yang harus dijaga dengan kesadaran penuh dan rasa syukur.
Puisi ini bercerita tentang seorang petani yang hidup berdampingan dengan sungai di desanya. Sungai menjadi sumber air untuk sawah dan ladangnya, tempat mencuci tubuh dan hati, serta menjadi tempat ternak-ternaknya minum dan mandi. Petani dan sungai saling berbagi kehidupan, tanpa saling mengkhianati. Kebersamaan mereka menggambarkan kesederhanaan yang bahagia, di mana alam dan manusia saling mendukung untuk bertahan hidup.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini terasa tenang, hangat, penuh kedamaian, dan sarat rasa syukur. Kehidupan petani yang bersahaja tergambar indah dalam hubungan harmonisnya dengan sungai.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Pesan yang disampaikan puisi ini adalah:
- Manusia harus hidup selaras dengan alam karena alam adalah sahabat yang setia dan sumber kehidupan.
- Kesederhanaan hidup petani mengajarkan tentang syukur dan ketulusan dalam menjalani kehidupan.
- Menjaga alam sama dengan menjaga keberlangsungan hidup generasi mendatang.
Imaji
Beberapa imaji yang muncul dalam puisi ini:
- Imaji visual: bunga dan rumput segar menjalar, riak gelak sungai, bunga semak yang mekar.
- Imaji perasaan: kedamaian saat mencuci daki dan benci di lubuk sungai, serta kebahagiaan sederhana saat tertawa bersama alam.
- Imaji suara: riak sungai yang berbunyi seperti gelak tawa.
Majas
Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini:
- Personifikasi: sungai digambarkan seperti sahabat yang bisa tertawa, menyambut, dan menjaga.
- Metafora: sungai diibaratkan sebagai sulur nadi yang mengulur umur permai.
- Aliterasi: beberapa pengulangan bunyi seperti dalam “berbohong” – “memotong” – “menolong”.
- Hiperbola: janji bertemu dalam tawa bidadari sorga, menggambarkan kebahagiaan yang abadi.
Puisi: Petani
Karya: A. Muttaqin
Karya: A. Muttaqin
Biodata A. Muttaqin:
- A. Muttaqin lahir pada tanggal 11 Maret 1983 di Gresik, Jawa Timur.