Aceh sedang tidak baik-baik saja.

1968

Puisi: Baiklah Tidak Ada Janji (Karya Chairul Harun)

Baiklah Tidak Ada Janji Di jalan raya intelijen asyik menghafal nama-nama Barangkali kita di antaranya Cuma sebentar saja mereka sibuk Karna lelah di…

Puisi: Seperti Sebuah Doa (Karya Abdul Hadi WM)

Seperti Sebuah Doa Lalu melambailah daun-daun bunga kemboja meraih sepinya pada tanah Angin yang sekarang. Dan kita yang membuat ruang bangku kecil d…

Puisi: Katakanlah Padaku (Karya Slamet Sukirnanto)

Katakanlah Padaku Katakanlah padaku Kalau hanya desau anginmu Bicara sonder kata Jam makin sarat memutar jarummu Engkau pun tahu Keham…

Puisi: Ranjang Pengantin, Kopenhagen (Karya Goenawan Mohamad)

Ranjang Pengantin, Kopenhagen Di luar salju terus. Hampir pagi tubuhmu terbit dari birahi. Angin menembus. Hilang lagi napa…

Puisi: Sajak (Karya Hartojo Andangdjaja)

Sajak Sajak ialah kenangan yang tercinta mencari jejakmu, di dunia Ia mengelana di tanah-tanah indah lewat bukit dan lembah dan kadang te…

Puisi: Jarak (Karya Sapardi Djoko Damono)

Jarak dan Adam turun di hutan-hutan mengabur dalam dongengan dan kita tiba-tiba di sini tengadah ke langit: kosong sepi .......... 1968 S…

Puisi: Sajak dalam Angin (Karya Umbu Landu Paranggi)

Sajak dalam Angin Sebelum sayap senja (daun-daun musim) Sebelum hening telaga (burung-burung malam) Sebelum gunung ungu (bisik suara alam) Sebelum pu…

Puisi: Bunga-Bunga di Halaman (Karya Sapardi Djoko Damono)

Bunga-Bunga di Halaman mawar dan bunga rumput di halaman: gadis yang kecil (dunia kecil, jari begitu kecil)  menudingnya mengapakah perempu…

Puisi: Malam Laut (Karya Abdul Hadi WM)

Malam Laut Sekarang,                     dingin lembab lagi Di pantai engkau mencari                     pasi…

Puisi: Sajak Kabur (Karya Abdul Hadi WM)

Sajak Kabur Angin akan pergi, meninggalkan kursi tua itu dan sebuah beranda pun menunggu terik siang, dilepaskan waktu ruang menyelenggarak…

Puisi: Kwatrin Musim Gugur (Karya Goenawan Mohamad)

Kwatrin Musim Gugur (1) Di udara dingin proses pun mulai. Malam membereskan daun-daun menyiapkan ranjang mati. Hari akan melengkapkan tahu…

Puisi: Tretes Malam Hari (Karya Ajip Rosidi)

Tretes Malam Hari Di Tretes malam hari Semuanya jadi mati: Surabaya nun jauh di bawah Gunung Wilis terpacak sebelah kiri       …

Puisi: Bangku Tunggu Stasiun Bis Antar Kota (Karya Taufiq Ismail)

Bangku Tunggu Stasiun Bis Antar Kota Rupanya aku harus pergi lagi. Sendiri Kembali duduk di bangku-tunggu malam ini Sehelai koran sore dan b…
© Sepenuhnya. All rights reserved.