Aceh sedang tidak baik-baik saja.

1978

Puisi: Saya Cemaskan Sepotong Lumpur (Karya Goenawan Mohamad)

Saya Cemaskan Sepotong Lumpur Saya cemaskan sepotong lumpur di koral halaman. Saya cemaskan sepotong daun di koral halaman. S…

Puisi: Bunga Anggrek untuk Mama (Karya Sherly Malinton)

Bunga Anggrek untuk Mama Di pekarangan rumah tetangga Serumpun anggrek yang manis dan anggun menyeling di antara dedaunan hijau hingga nampak serasi …

Puisi: Bulan di Langit Jakarta (Karya Sherly Malinton)

Bulan di Langit Jakarta Bulan baru seperempat naik di langit Jakarta tepat di usia empat lima satu dan segera pergi dengan diam-diam saat asap-asap k…

Puisi: Sajak-Sajak, Wesel untuk Ummi (Karya Hamid Jabbar)

Sajak-Sajak, Wesel untuk Ummi (1) Sebelum awan luruh jadi duri, aku harus pergi. Entah kemana, memang, ya kalau pun aku tetap disini, begini …

Puisi: Catatan Cuaca (Karya Slamet Sukirnanto)

Catatan Cuaca Ketika rintik Hujan pertama Di tingkap rumah. Aku yakin Kemarauku: Masih panjang usia Membentang luas Ketika dirik…

Puisi: Lapangan Rumput, Masa Kanak-Kanak, dan Sisa Embun (Karya Hamid Jabbar)

Lapangan Rumput, Masa Kanak-kanak, dan Sisa Embun Lapangan rumput, sisa embun dan masa kanak-kanak menggelinding bagai bola, serangga…

Puisi: Kemarau (Karya Suliestiowaty)

Kemarau Sungai-sungaiku kering Melatiku layu Dan rumput pun kecoklatan Bilakah engkau pergi? Agar semua berseri kembali Sejak kehadiranmu Ternak tak …

Puisi: Cerita di Kebun Kopi (Karya Eka Budianta)

Cerita di Kebun Kopi Bunga-bunga putih yang bisa dipetik sewaktu-waktu telah membuat burung kecil itu termangu. 1978 Sumber: Cerita di Kebu…

Puisi: Cerita di Kebun Kelapa (Karya Eka Budianta)

Cerita di Kebun Kelapa Di jantung malam itu ia merasa mendengar tangis seorang bayi di kebun kelapa Tetapi ia tidak berani mengatakan: ba…

Puisi: Kuda (Karya Hamid Jabbar)

Kuda Hujan malam dalam kelam Kelam berkawan lampu jalanan Tiba-tiba aku jadi luka kuda Memacu gigil dan luka Entah ke mana…

Puisi: Kembali (Karya Hamid Jabbar)

Kembali Surat buat Kekasih, dikirimkan setiap hari: dengan tangan gemetar. Surat buat Kekasih, kembali ke tangan sendiri: alpa dan…

Puisi: Ternyata (Karya Hamid Jabbar)

Ternyata Kalau bukan karena angin, tak kutahu indahnya lagu. Kalau bukan karena angan, tak kutahu indahnya rindu. Kalau bukan ka…
© Sepenuhnya. All rights reserved.