Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi A. Damhoeri

Puisi: Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta (Karya A. Damhoeri)

Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta Mengapa dibiarkan Paku merata, Tunduk dibuluh Melingkar betung. Mengapa dibiarkan Daku bercinta, Duduk mengeluh menya…

Puisi: Pusaka Turun Temurun (Karya A. Damhoeri)

Pusaka Turun Temurun Azas dua menjadi satu, Ya'ni satu di dalam jiwa, Jadi abah kehidupan manusia, Hiiang satu hilang semua. Dan satu ialah dua, …

Puisi: Belum Setara (Karya A. Damhoeri)

Belum Setara Merenai-renai lagu gemulai, Bunyi sulingku beriba-iba, Di tepi jalan duduk menguiai, Aduh, wai tuan tolong dicoba ..... Sangkaku lagu s…

Puisi: Panggilan (Karya A. Damhoeri)

Panggilan Benderang hari tandakan siang, Membayang fajar di ufuk timur, Habis gelap suram membayang, Mata sepicing ta' mau tidur. Datang mengalun…

Puisi: Bedaya (Karya A. Damhoeri)

Bedaya Jika tidak karena bedaya Ta' beginilah jiwa; Jika tidak karena penari, Ta' beginilah hati. Hatiku sudah dicuri Penari, Dengan gerakan …

Puisi: Merenai (Karya A. Damhoeri)

Merenai Kekasihku, Marilah diri! Kita merenai berperi-peri, Melagukan kehijauan, Kemolekan - keindahan, Tanah air kita, Yang serana pengikat mata. Ak…

Puisi: Harau (Karya A. Damhoeri)

Harau Tahukah tuan dimana Harau? Tempat air jatuh mendesau, Di Payakumbuh "kota tembakau", Di tempat bujang banyak merisau. Perhatikanlah i…

Puisi: Yang Baru (Karya A. Damhoeri)

Yang Baru Kepada Pujangga Muda Kesuma di tahta megah mulia Rurun kembang naik kuncup, Kemarin sore berdiri mika, Sekang megah kuntum tertutup. Embun …

Puisi: Rebab (Karya A. Damhoeri)

Rebab Rehab merenai merunut kalbu, Dengan lagu merdu dan sendu, Terbuai-buai dengan gemulai, Ke 'alam rohani jiwa terlerai. Terlena bagai kena pe…

Puisi: Kendiri (Karya A. Damhoeri)

Kendiri Tidak sebuah, satupun tidak, Yang boleh kuambil menjadi suri, Hanya jika sukma berkehendak, Aku merayau seorang diri. Kulagukan rubai berapa …

Puisi: Di Pekuburan (Karya A. Damhoeri)

Di Pekuburan Sedang terik panas mata’ri, Silau gemilau Berilau-kilau, Aku sampai ke pemakaman sepi. Paw’na membelai lemah gemulai, Berisi berbisik, …

Puisi: Terkenang Kekasih (Karya A. Damhoeri)

Terkenang Kekasih Neng, kudengar lonceng berbunyi, Di tengah malam ketika sunyi; Dalam angkasa bunyi bergentar, Beta mendengar sayu gemetar. Mendengu…

Puisi: Bila Masanya? (Karya A. Damhoeri)

Bila Masanya? Bila masanya, o, teman, Bayu bertiup atas buana, Mega nyah berarak pergi? Bila masanya, o, teman, Sayu, pilu, gundah gulana, 'kan n…

Puisi: Seruan! (Karya A. Damhoeri)

Seruan! Tidak jauh di luar kota, Adalah taman amat jelita, Jalan ke sana kersik semata, Dilindungi pohon menyedapkan mata. Bermacam kembang ada di sa…

Puisi: Batang Tabit (Karya A. Damhoeri)

Batang Tabit Kayu tampak tegak perkasa, Daun teduh naung bernaung; Tercenung dagang dalam temasa, Merenung kolam di kaki gunung. Sebagai penunggu tel…

Puisi: Ingin Beta Hendak ke Sana (Karya A. Damhoeri)

Ingin Beta Hendak ke Sana Ingin beta hendak ke sana, 'kan melihat tamasya buana, Kudengar suara entah dimana: "Sabarlah dahulu wahai teruna!…

Puisi: Layu (Karya A. Damhoeri)

Layu Kepada Pujangga Tua Semalam di atas meja pertekunan, Megahkan indah juita parasmu, Pagi datang, pergi suraman, Ta' kekal hidupmu dalam jamba…
© Sepenuhnya. All rights reserved.