Puisi: Lampu-Lampu Jalanan yang Sunyi (Karya Hoedi Soejanto) Lampu-Lampu Jalanan yang Sunyi Lampu-lampu jalanan yang sunyi Menjaga malam hari Terkantuk-kantuk dalam gelisah Menunggu lorong-lorong, menunggu kota…
Puisi: Rumah (Karya Hoedi Soejanto) Rumah telah kupercayakan ketentraman atas asuhanmu bila fajar, bila malam kelabu kapankah tikungan batin tak menunjukkan nasibnya sepanjang lanun wak…
Puisi: Fajar (Karya Hoedi Soejanto) Fajar Cahayanya yang mendaki bukit-bukit adalah cahayaku, adalah cahayamu adalah cahaya Illahi yang bangkit di padang-padang, di laut yang sunyi memb…
Puisi: Sudah Ketiga Puluh Kali (Karya Hoedi Soejanto) Sudah Ketiga Puluh Kali Sudah ketiga puluh kali cangkul ini terayun keringat lembab mengembun masih juga tanah sekeras kristal menantang hidup yang m…
Puisi: Dari Kamar Sakit (Karya Hoedi Soejanto) Dari Kamar Sakit Siapa lagi menunggu di luar itu? apa sahabat, apa kerabat dalam cemas harap yang rindu tenaga perkasa juru selamat segenap cahaya…
Puisi: Ilusipun Bergegas Pergi (Karya Hoedi Soejanto) Ilusipun Bergegas Pergi Fajarpun tidak menciptakan puisi ketika waktu hanyut dalam misteri catatan-catatan tinggal purba sejauh nuan…
Puisi: Gerimis (Karya Hoedi Soejanto) Gerimis gerimis senja hari, cintaku adakah terutus dari rindumu sangsai menetes di dahan-dahan sangsai mengantar beribu kelam kenapa tinggal sayu, la…
Puisi: Kabut (Karya Hoedi Soejanto) Kabut kabut pun turun menyergap kotaku menyergap benteng dan kubu-kubu kabut pun turun, hilang pendar cahaya dan hujan daun dan suara azan yang terba…
Puisi: Revivre (Karya Hoedi Soejanto) Revivre Suara apa yang menggelegar di luar itu Semacam tangis, semacam gerimis menyiram duka senja kotaku semacam prahara, gelombang lapar yang bangk…
Puisi: Sambutan (Karya Hoedi Soejanto) Sambutan bidikkan segenap nasib ke dadaku sekiranya nasib dunia berupa jiwa di ujung senjata bidikkan segenap nasib ke dadaku sekiranya nasib bangsa …