Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Tentang Solo

Puisi: Solo Membunuh Seraya Tersenyum (Karya Kinanthi Anggraini)

Solo Membunuh Seraya Tersenyum Asap hitam mengepul di permukaan pertokoan tempat biasanya kubeli beras, gula, dan mie instan jatuh dengan ru…

Puisi: Solo - Yogya (Karya Isma Sawitri)

Solo - Yogya Kota demi kota tertinggal di belakang padi berombak kereta meluncur ke Yogya, si tua Yogya bulan berdandan di wajah gadis, bulan…

Puisi: Gereja St. Antonius, Solo (Karya W.S. Rendra)

Gereja St. Antonius, Solo Burung Dara Rohul kudus terbang di tingkap bundar. Di atas altar. Ya, Bapa. Ketika orgel berbunyi tampak w…

Puisi: Pasarmalam Sriwedari, Solo (Karya W.S. Rendra)

Pasarmalam Sriwedari, Solo Di tengah lampu aneka warna, balon mainan bundar-bundar. rok-rok pesta warna, dan wajah-wajah tanpa jiwa, k…

Puisi: Solo dalam Mei (Karya Abdul Wachid B. S.)

Solo dalam Mei di persimpangan gadis menggemerincingkan gelang kaki nasib lampu-lampu redup pada geliat pin…

Puisi: Solo (Karya Ahmad Faisal Imron)

Solo tersusun di langit yang ikal warna kuning kumparan awan seseorang tak dikenal membekukan diri pada se…

Puisi: Jalan Slamet Riyadi Solo (Karya Wiji Thukul)

Jalan Slamet Riyadi Solo dulu kanan dan kiri jalan ini pohon-pohon asam besar melulu saban lebaran dengan teman sekampung jalan berombongan ke taman …
© Sepenuhnya. All rights reserved.