Postingan

Puisi: Mengapa Serapuh Itu? (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Mengapa Serapuh Itu? Sebagai rama engkau menjelma, Gemerlapan girang bermain di sinar. Seri semata pancaran matamu Bercahaya-cahaya melihat dunia. Da…

Puisi: Di Tepi Pagar (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Di Tepi Pagar Sampai ke tepi pagar aku diantarkannya, Sepi sunyi ia pulang kembali, Mengintailah aku dari celah daun Meninjau senja menghamparkan kab…

Puisi: Kepada S (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Kepada S....... Tahukah engkau, sayang, Bahwa hati penyair itu hati pencari? Mencari, mencari selalu mencari, …

Puisi: Demikian (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Demikian... Ya, ya tuan Pirngadi, Demikianlah ingatan beta kehendaki: Muda gembira di puncak bahagia, Berhias emas mempelai remaja Dan penuh ria sina…

Puisi: Perambah Papa (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Perambah Papa Menebanglah beta di rimba lebat, Gembira tangan mengangkat kapak, Bercucuran peluh bersimbah-s…

Puisi: Bisik Hidup (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Bisik Hidup Ketika beta membuka jendela tersentuhlah pucuk kembang pengantin yang muda gembira memanjat di hadapan kantorku. Patahlah ia dan gugur ke…

Puisi: Semarak Itu (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Semarak Itu Laksana unggun tinggi menyala Engkau melintang di jalan kamas Menyerbu menyerah jiwa remaja, …

Puisi: Menyambut Hidup (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Menyambut Hidup Ya Allah, ya Rabbani, dalam kebesaran-Mu Engkau hadiahkan aku hidup ini dengan kegirangan dan k…

Puisi: Nikmat Nakhoda Menuju Pelabuhan (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Nikmat Nakhoda Menuju Pelabuhan 'Lang putih jauh sayup menyisir awan. Dari kapal beta tahulah beta, bahwa …
© Sepenuhnya. All rights reserved.