Puisi: Personifikasi dari 70 KM (Karya Afrizal Malna) Personifikasi dari 70 KM Di lenganku masih ada kota tak terduga. Kau sodorkan tradisi yang jauh, dari kue dan k…
Puisi: Kepada Gus Dur (Karya Gunoto Saparie) Kepada Gus Dur mendadak kau datang sendiri di jalan pandanaran ii/10 semarang*) mengucapkan salam dan bercerita tentang demokrasi sehabis …
Puisi: Doa (Karya Rini Intama) Doa Tiba-tiba kota seperti mati sunyi Pohon ikut diam dan langit berkabut Tak dia temukan catatan di rongga da…
Puisi: Surat pada Mei (Karya Rini Intama) Surat pada Mei ketika bertanya pada Mei, purnama menungguku di tengah bulan yang tertebas, lantas menangis kau palingkan wajah dan sudut mata mengerl…
Puisi: Musium (Karya Frans Nadjira) Musium Pada rak ke dua Lemari museum terletak tengkorak. Jalan menganga di mata lobang hidung. Burung-burung bersarang da…
Puisi: Seekor Burung Tersesat di Taman Matahari Terbenam (Karya Frans Nadjira) Seekor Burung Tersesat di Taman Matahari Terbenam Gelak tawa, adalah sebuah ledakan yang melemparkan kita dari dunia dan menjatuh…
Puisi: Pelabuhan Kabut (Karya Frans Nadjira) Pelabuhan Kabut Ketika kau pergi berselubung gerimis Jembatan menyaksikan samudera kabut pergi …
Puisi: Upacara XXXVII (Karya Umbu Landu Paranggi) Upacara XXXVII lepaslah rahasia sebagai rahasia percakapan sunyi lelehan debu tegalan kalbu rayau waluku (jam-jam pasir di waktu air…
Puisi: Paku di Jalan Kehidupan (Karya Okto Son) Paku di Jalan Kehidupan Jalan itu tertabur paku Namun jalan itu ada lagunya Ada harunya Ada sendunya Mulutku terjahit Ketika berada d…