Postingan

Puisi: Terompet Tahun Baru (Karya Joko Pinurbo)

Terompet Tahun Baru Aku dan Ibu pergi jalan-jalan ke pusat kota untuk meramaikan malam tahun baru. Ayah pilih menyepi di rumah saja sebab …

Puisi: Fragmen Kehilangan (Karya Nersalya Renata)

Fragmen Kehilangan  (1 ) malam hampir mencapai titik pusatnya. hari bergegas berganti nama. kau kehabisan kata. napasmu satu satu. aku hanya …

Puisi: Kota Sengketa (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Kota Sengketa Dari sebuah gang tikus, aku masuki hotel murah : tak disediakan rasa aman. tak ada mimpi dan kantuk yang nikmat. …

Puisi: Sepotong Jalan Raya (Karya Bur Rasuanto)

Sepotong Jalan Raya dengan tanda-tanda rintangan selalu sepi dan semakin sepi bangunan agung menghadapnya pengawalan ketat dan kebun bunga patung tel…

Puisi: Ibu Mataram (Karya Sindu Putra)

Ibu Mataram (: Ravikan Varapanna) patung Waicaka dari batu lahar dalam genggaman mata yang terpejam terpanggang hujan cahaya bulan Juni…

Puisi: Syair Tanah Basah (Karya Mahdi Idris)

Syair Tanah Basah Kutakuti kemarau membawamu jahanam menggelepar dalam genang matahari bulan Juni menjelma bara api. Ke lereng bu…

Puisi: Requiem Juni (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Requiem  Juni dalam kamar sempitmu apa yang kau pahami kau tak memiliki apa-apa lagi seperti kembali ke dalam rahim ke mula asal …

Puisi: Hujan Bulan Juni (Karya Kurniawan Junaedhie)

Hujan Bulan Juni Di bawah payung Syair Sapardi: Netes bersama hujan Mei pergi Kecantikan bulan juni …

Puisi: Prosa Hujan Bulan Juni (Karya Sam Haidy)

Prosa Hujan Bulan Juni (: Sapardi Djoko Damono ) Hujan bulan Juni Bukan lagi puisi. Musim tak lagi tertib…
© Sepenuhnya. All rights reserved.