Postingan

Puisi: Mantel Hujan Dua Kota (Karya Afrizal Malna)

Mantel Hujan Dua Kota Kota itu telah jadi Semarang sejak air laut ingin  mendaki bukit, dan pesta tahun baru di r…

Puisi: Pengantar Matahari (Karya Afrizal Malna)

Pengantar Matahari Kau jalan telah habis membawa mobil-mobil ke tauhidku. matahari tak lagi menjemput pohon. …

Puisi: Khotbah di Bawah Tiang Listrik (Karya Afrizal Malna)

Khotbah di Bawah Tiang Listrik Aku membiarkan malam membuat balok kayu di punggungku. Angin berhembus seperti tiang gantungan yang menyeret taliny…

Puisi: Kampung Sunyi (Karya Toto ST Radik)

Kampung Sunyi Tetapi di luar sudah lama gelap dan masih saja lampu-lampu enggan menyala hanya tiang-tiang beton tegak menjulang bisu d…

Puisi: Impian dan Secangkir Kopi (Karya Surachman R.M.)

Impian dan Secangkir Kopi Di malam ulangtahunmu kuingin kau berada di sini Lalu kita rayakan bersama dengan dua gelas martini …

Puisi: Sama Rasa dan Sama Rata (Karya Marco Kartodikromo)

Sama Rasa dan Sama Rata Syair inilah dari penjara, Waktu kami baru dihukumnya, Di-Weltevreden tempat tinggalnya, Dua belas bulan punya lama, Ini buka…

Puisi: Poster Setengah Telanjang (Karya Joko Pinurbo)

Poster Setengah Telanjang untuk AM Si kecil yang suka makan es krim itu sudah besar dan perawan, sudah ti…

Puisi: Makan Malam Bersama Ama dan Ami (Karya Afrizal Malna)

Makan Malam Bersama Ama dan Ami Ama dan Ami memesan rendang. Saya memesan gulai  tunjang, satu gelas teh manis. D…

Puisi: Berikan Daku Belukar (Karya J. E. Tatengkeng)

Berikan Daku Belukar Terhanyut oleh aliran zaman, Aku terdampar di dalam taman, Kuheran amat, Memandang tempat! Di situ nyat…
© Sepenuhnya. All rights reserved.