Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Postingan

Puisi: Sajak Sebatang Lisong (Karya W.S. Rendra)

Sajak Sebatang Lisong Menghisap sebatang lisong, melihat Indonesia Raya, Mendengar 130 juta rakyat, dan di langit dua tiga…

Puisi: Tragedi Winka dan Sihka (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Tragedi Winka dan Sihka kawin         kawin             kawin                 kawin                     kawin                         ka             …

Puisi: Diponegoro (Karya Chairil Anwar)

Diponegoro Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus…

Puisi: Sebuah Jaket Berlumur Darah (Karya Taufiq Ismail)

Sebuah Jaket Berlumur Darah Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah berbagi duka yang agung Dalam kepedihan b…

Puisi: Di Bawah Kibaran Sarung (Karya Joko Pinurbo)

Di Bawah Kibaran Sarung Di bawah kibaran sarung anak-anak berangkat tidur di haribaan malam. Tidur mereka seperti tidur yang bak…

Puisi: Anak Bangsa (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Anak Bangsa Kami adalah anak-anak bangsa yang tumbuh dari peluh perjuangan. Tidak ada kata menyerah, hanya langkah yang terus maju. Kami adalah harap…

Puisi: Senja di Pantai Selatan (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Senja di Pantai Selatan Senja jatuh perlahan di garis laut selatan, mengukir warna di cakrawala. Nelayan pulang membawa cerita, bukan hanya hasil tan…

Puisi: Jeritan dari Luar Garis (Karya Carrik Dagur)

Jeritan dari Luar Garis Sebelum berangkat ke sana, Kau yang membumi menyuguhkan(ku) janji-janji demikian; segala harap(ku) akan terkabul, segala hara…

Puisi: Menjelang Pemilu (Karya F. Rahardi)

Menjelang Pemilu 1987 Menjelang Pemilu 1987 seratus ton tempe didorong masuk ke dapur Rumah Tahanan Negara Salemba seratus ton tahu …
© Sepenuhnya. All rights reserved.