Puisi: Bunga Sejarah (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Bunga Sejarah" karya Diah Hadaning menggambarkan sejarah sebagai kekuatan yang tak terpisahkan dari identitas suatu bangsa.
Bunga Sejarah
bagi sang proklamator

Di laut dialah badai
di langit dialah matahari
di tanah merdeka ini
dialah pohon yang akarnya
tak pernah tercabut
dari buminya
kita selalu memilikinya
sejarah telah memberi bunga.

Segala epos, ode, balada sampai elegi
tak sempurna merangkum perjalanan paling indah
karisma, cinta dan cita-cita.

Suaranya masih di udara
menyulut bara di dalam dada
di laut di langit di tanah merdeka ini
dialah segala warna menyatu di bianglala.

Bogor, 1994

Analisis Puisi:
Puisi "Bunga Sejarah" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang memadukan simbolisme alam dan sejarah untuk menyampaikan pesan tentang kekuatan dan keabadian sejarah.

Simbolisme Alam: Puisi ini menggunakan simbolisme alam, seperti laut, langit, dan pohon, untuk menyampaikan gagasan tentang keabadian dan kekuatan sejarah. Laut melambangkan kekuatan dan ketidakberaturan, langit melambangkan kecerahan dan kejelasan, sedangkan pohon melambangkan kestabilan dan akar yang tak tercabut.

Pohon sebagai Metafora: Pohon yang akarnya tak pernah tercabut dari bumi melambangkan keberlanjutan dan keabadian sejarah. Meskipun berbagai badai dan tantangan datang, akar sejarah tetap kokoh dan mempertahankan identitas sebuah bangsa. Ini menunjukkan bahwa sejarah merupakan fondasi yang kuat bagi identitas sebuah negara.

Bunga sebagai Hasil Sejarah: Puisi ini menggambarkan sejarah sebagai "bunga" yang tercipta dari perjalanan yang indah, dari epos hingga elegi. Bunga menjadi simbol keindahan, kekuatan, dan makna yang muncul dari sejarah. Hasil dari perjalanan sejarah ini memberi warna dan kehidupan bagi bangsa dan masyarakat.

Kekuatan dan Karisma Sejarah: Puisi ini menggambarkan suara sejarah yang masih terdengar di udara dan menyulut semangat di dalam dada. Ini menegaskan bahwa meskipun waktu terus berjalan, kekuatan dan karisma sejarah tetap hidup dan mempengaruhi kehidupan kita saat ini.

Warna-Warni Kehidupan: Puisi ini menutup dengan gambaran tentang "segala warna yang menyatu di bianglala", menunjukkan keindahan dan keberagaman yang muncul dari perjalanan sejarah. Meskipun beragam, semua warna tersebut saling menyatu dan membentuk keindahan yang utuh.

Secara keseluruhan, puisi "Bunga Sejarah" karya Diah Hadaning menggambarkan sejarah sebagai kekuatan yang tak terpisahkan dari identitas suatu bangsa. Melalui simbolisme alam dan metafora, puisi ini menyoroti keabadian, keindahan, dan kekuatan yang muncul dari perjalanan sejarah, serta dampaknya yang masih terasa dalam kehidupan kita hari ini.

"Puisi: Bunga Sejarah (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Bunga Sejarah
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.