Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Sutan Iwan Soekri Munaf

Puisi: Selamat Malam Kelepak Gundah (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Selamat Malam Kelepak Gundah pada Yuni Irawan gugurlah sumsum sunyi dan kubur mata iseng lelaki dari tiap jendela ragu dan sayap luka         kalau s…

Puisi: Begitulah (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Begitulah Begitulah. Setiap senja aku selalu menunggu. Ditemani secangkir teh dan membebaskan diri dari kejaran waktu. Di sini tidak ada negosiasi — …

Puisi: Tentang Blang Bintang (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Tentang Blang Bintang Adalah gerbang tempat mimpi terbang tempat rindu datang Blang Bintang Kusapa rindu dari balik kalbu Kucabik sepi dari dalam hat…

Puisi: Tentang Ibu (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Tentang Ibu Sebagaimana batu ditembus sembilu tujuh rindu dipahat waktu: Tetap saja ragu menjadi buah kata yang tumbuh subur dalam hatimu Tak adakah …

Puisi: Barangkali Engkau Mengerti (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Barangkali Engkau Mengerti Hasrat tak terkatakan untuk mendekatimu dan jarak semakin tak menentu karena kata selalu melangkahkan rindu. Sementara sep…

Puisi: Dermaga, Jembatan Ampera (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Dermaga, Jembatan Ampera Malam. Kemerlip lampu dari jembatan seperti perempuan-perempuan persinggahan, menawarkan sedikit cahaya berahi lewat kosmeti…

Puisi: Rumah (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Rumah pada putri munziar munaf, ibunda (kuketuk hatimu) sepi dalam keranda. Dan palka gamang selusuri dara-dara pada dada bimbang putik manda dan sej…

Puisi: Seorang Anak Berlari dalam Bayang-Bayang (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Seorang Anak Berlari dalam Bayang-Bayang Ketika Mentari Sembunyi di Balik Wajahnya mentari merangkak di selangkangan senja menampik sunyi yang bersem…

Puisi: Di Depan Bulan di Tepi Saguling (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Di Depan Bulan di Tepi Saguling Angin bergerak ke daun-daun mengarak musim bertahun-tahun Di sini air menangkap pantul kilat malam hari sambut sepi y…

Puisi: Sajak Menunggu Sahur (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Sajak Menunggu Sahur Menipu waktu sambil membagi diri dengan kata tanpa makna. Nyata perjalanan detik membatu dalam kalbu dan bayang-bayang semakin l…

Puisi: Kepada Motinggo (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Kepada Motinggo Aku itu: Rindu Aku itu: Bosan Aku itu cair. Aku itu beku. Aku itu terang. Aku itu padam. Aku itu: Lampu Aku itu berat. Aku itu ringan…

Puisi: Malinkundang (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Malinkundang Dalam gelombang zaman, aku datang meniti masa mabuk di antara bayang-bayang. Tinggalkan malam kelam dan sambut pagi cerlang dengan menta…

Puisi: Sajak Ramadhan (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Sajak Ramadhan Hampir waktu. Mampirlah dulu Dahaga bukan hanya kata-kata dan rindu pada-Mu makin menggebu seperti setiap detik menjadi bara untuk mer…
© Sepenuhnya. All rights reserved.