Puisi: Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia (Karya W.S. Rendra) Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja. Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan. …
Puisi: Nasionalisme (Karya Remy Sylado) Nasionalisme Bahwa hatiku boleh saja keluar dari tanah airku. Tapi jangan pernah tanah airku keluar dari hatiku. Analisis Puisi: Puis…
Puisi: Orang-Orang Angkuh (Karya Diah Hadaning) Orang-Orang Angkuh Dia, dia, dia tak pernah ucap salam mulutnya belati siap tikam tak pernah mengangguk nafasnya aroma pasar induk ske…
Puisi: Ibu Pertiwi Bersusah Hati (Karya Asep S. Sambodja) Ibu Pertiwi Bersusah Hati seandainya duit rakyat yang dipakai studi banding anggota DPR itu dipakai untuk membantu korban bencana alam di wasior, me…
Puisi: Ibu Pertiwi Pun Menangis (Karya Nanang Suryadi) Ibu Pertiwi Pun Menangis duka juga kiranya, yang diterbangkan angin padaku, sebagai kabar dari sebuah negeri terluka, kanak-kanak berhenti sek…
Puisi: Untukmu Ibu Pertiwi (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki) Untukmu Ibu Pertiwi Ibu Pertiwi, aku pulang membawa doa terbaik untukmu. Aku mungkin jauh, tapi rinduku selalu tertanam di tanahmu. Semoga langkahku …
Puisi: Tangisan Ibu Pertiwi (Karya Kristian Ndori) Tangisan Ibu Pertiwi Hei bangsaku, bangsa yang gagah dan luar biasa Bangsa yang sembuh akan luka penjajahan Bangsa yang kekar akan keguncangan Hei ba…
Puisi: Putra-Putra Ibu Pertiwi (Karya Mustofa Bisri) Putra-Putra Ibu Pertiwi Bagai wanita yang tak ber-ka-be saja Ibu pertiwi terus melahirkan putra-putranya Pahlawan-pahlawan ba…
Puisi: Surat untuk Ibu Pertiwi (Karya Nanang Suryadi) Surat untuk Ibu Pertiwi (1) ibu, salam sayang selalu dari anak-anakmu, yang merindukan dongeng terlantun dari bibirmu penuh cinta. se…
Puisi: Tanah Airku (Karya Dorothea Rosa Herliany) Tanah Airku Kurindukan kepompong, pertapaan sekian abad menunjam tanah tak subur bagi taman bunga bangkai, …
Puisi: Nyanyian Ibu Pertiwi (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki) Nyanyian Ibu Pertiwi Ibu pertiwi bernyanyi lirih, Dalam embun pagi yang dingin, Menatap anak-anaknya bergegas, Menuju hari-hari penuh harap, Dengan l…
Puisi: Buat sebuah Nama (Karya Ajip Rosidi) Buat sebuah Nama Telah kau siram bumi pertiwi dengan darahmu yang merah: Maka kini kaulihat pemimpin-pemimpin besar cakap tak lebih dari pa…