Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Tentang Pemerintah

Puisi: Menjadi Presiden (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Menjadi Presiden Sudah, aku saja yang menjadi presiden aku juga bisa berpura-pura karena aku lahir dari rahim sandiwara. Aku juga pandai…

Puisi: Kabar dari Balik Terali (Karya Remy Sylado)

Kabar dari Balik Terali Puri-puri mereka bakal direbut semua satu demi satu oleh orang-orang yang menanggung pemiskinan bertahun karena kead…

Puisi: Kebijakan Tukang Tidur (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Kebijakan Tukang Tidur Peserta rapat paripurna mendengkur pimpinan rapat bicara tambah ngelantur "sepe…

Puisi: Mencari Alamat (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Mencari Alamat Di saat aku mencari alamat kantor pemerintahan aku bertemu seorang pemulung aku bertanya pad…

Puisi: Para Pedagang (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Para Pedagang Bukan. Bukan agama. Peperangan datang  dari pasar-pasar. Agama hanya minyak. Para pedagang …

Puisi: Peringatan (Karya Wiji Thukul)

Peringatan jika rakyat pergi ketika penguasa pidato kita harus hati-hati barangkali mereka putus asa. kalau rakyat sem…

Puisi: Jawaban dari Pos Terdepan (Karya Taufiq Ismail)

Jawaban dari Pos Terdepan Kami telah menerima surat saudara Dan sangat paham akan isinya Tetapi tentang pasal penyerahan Itu adal…

Puisi: Apa Penguasa Kira (Karya Wiji Thukul)

Apa Penguasa Kira Apa penguasa kira rakyat hidup di hari ini saja Apa penguasa kira ingatan bisa dikubur dan dibendung dengan moncon…

Puisi: Doa buat Liwa (Karya Remy Sylado)

Doa buat Liwa Semoga sumbangan buat rakyat Tidak disunat oleh aparat. Sumber:  Kerygma & Martyria (2004) Analisis Puisi: Puisi &quo…

Puisi: Ibu Gubernur (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Ibu Gubernur Ibuku sayang, aku datang membawa berita besok, sekumpulan mahasiswa akan menggelar demo katanya sih... masalah dana hibah mal…

Puisi: Ketika Sebagai Kakek di Tahun 2040 (Karya Taufiq Ismail)

Ketika Sebagai Kakek di Tahun 2040, Kau Menjawab Pertanyaan Cucumu Cucu kau tahu, kau menginap di DPR bulan Mei itu Bersama beberapa ribu ka…

Puisi: Tujuan Kita Satu Ibu (Karya Wiji Thukul)

Tujuan Kita Satu Ibu Kutundukkan kepalaku, bersama rakyatmu yang berkabung bagimu yang bertahan di hutan dan terbunuh di gunung di ti…
© Sepenuhnya. All rights reserved.