Puisi: Kata-Kata Bersayap (Karya Gunoto Saparie) Kata-Kata Bersayap benarkah penyair hanya mencintai kata-kata bersayap tak jelas artinya? benarkah penyair hanya menyayangi kesunyian dan bayang-bay…
Puisi: Asal Mula (Karya Gunoto Saparie) Asal Mula asal mula kita dari rumah lalu kembali pulang ke rumah ketika wabah virus corona bukan lagi mimpi tapi nyata asal mula kita dar…
Puisi: Rumah Jagal (Karya Zen Hae) Rumah Jagal para pemburu meneluh malam bayang kita tersalib di dinding hujan paku dan beling meleleh dari genting perih kian dera…
Puisi: Revolusi Sedang Terburu-buru (Karya Hasan Aspahani) Revolusi Sedang Terburu-buru Revolusi sedang terburu-buru: sudah sangat terlambat untuk sebuah sarapan. Di dalam penjara …
Puisi: Dan (Karya Hasbi Burman) Dan Dan kita sudah terlena, dengan basa-basi basa-basi basa-basi itu-itu juga memahat dewa bayang malam terendam limbah revolusi . Pada…
Puisi: Auman-Mu (Karya Melki Deni) Auman-Mu Sion terdengar sampai kini, seketika langit dan bumi berguncang-guncang, seketika dunia berlari begitu gesit. Sementara jutaan orang masih m…
Puisi: Setelah Revolusi (Karya Wiratmadinata) Setelah Revolusi Begitulah akhirnya, kawan. Kita merasa semakin rapuh, dan menua. Seperti bunga-bunga, d…
Puisi: Di Seberang Jembatan Itu (Karya Slamet Sukirnanto) Di Seberang Jembatan Itu Dipersembahkan kepada: Prajurit Trimin yang gugur di Palagan Sukoharjo, Surakarta zaman revolusi Prajurit sejati…