Postingan

Puisi: Ini Subuh (Karya Alex R. Nainggolan)

Ini Subuh ini subuh, bertahan dalam setiap pandang melayang. menyibak ruang-ruang, cahaya bergetar. mimpi-mimpi terbakar. sebenta…

Puisi: Tempurung (Karya Alex R. Nainggolan)

Tempurung “semestinya engkau berani untuk pergi ke luar. menyimak tabiat dari kota besar yang hingar…” tapi selalu ada tudung tem…

Puisi: KITIRAN (Karya F. Aziz Manna)

KITIRAN setangkai daun singkong terselip di jari telunjuk. kuputar serupa baling-baling pesawat terbang. aku terbang. kuajak pikiran …

Puisi: Lambung Pecah (Karya F. Aziz Manna)

Lambung Pecah lambung kapal ini telah pecah, air di dalam dan di luar saling bertumbukan, menuntut masuk dan memaksa keluar, berd…

Puisi: Akar Kuldi (Karya Tjahjono Widarmanto)

Akar Kuldi akukah bagian dari pasir ini, raga yang larut dalam gurun seperti usia hanyut, seperti apa saja. akan segera dilupa dan dia…

Puisi: Penabuh (Karya F. Aziz Manna)

Penabuh kau tampar kulit kendang seperti menampar kulit kami, kau tabuh kendang seperti menyentek hidup kami, kau buat penari itu berji…

Puisi: Kau Bilang, Katamu

Kau Bilang, Katamu (1) kau bilang tak ada lagi puisi, kau bilang kata telah dikekang, dijerat dianyam jadi barang kerajinan, kau bi…

Puisi: PLAYON (Karya F. Aziz Manna)

PLAYON garis awal, garis pintu, satu kaki di depan, saut kaki di belakang, kepala lurus, angin bersidorong. yang lalu lintaslah, yang …

Puisi: MALAM (Karya F. Aziz Manna)

MALAM bibir bibir bunga rumput merunduk menghadap cahaya rukuk bibir bibir bunga rumput mengatup Surabaya, 2002 …

Puisi: Merindu-rindu (Karya Nanang Suryadi)

Merindu-rindu demikianlah hidup. harus terjalani juga. dengan tanyamu tak terjawab. tak berjawab. dalam benak segala tanya. dalam mim…

Puisi: Sebagai Aku yang Gigil Sendiri

Sebagai Aku yang Gigil Sendiri Sebagai aku yang gigil sendiri, tak memahami, cinta dan benci setipis kulit ari O beri aku puisi m…

Puisi: Kita Berayun (Karya Nanang Suryadi)

Kita Berayun kita terpana pada yang fana, dan tergila pada yang sementara, karena hidup hanya sebentar kita ingin selalu saja seg…

Puisi: Gedung-gedung yang Menjalar di Kotamu

Gedung-gedung yang Menjalar di Kotamu gedung-gedung yang menjalar menjulang di kotamu menyimpan rahasia kanak-kanak yang tak usai m…

Puisi: PINTU (Karya F. Aziz Manna)

PINTU memandang dari balik pintu ada yang tiba-tiba berdegup di balik lipatan-lipatan itu memandangmu dari balik pintu ada ya…

Puisi: Pertanyaan Sederhana (Karya Nanang Suryadi)

Pertanyaan Sederhana lebih cepat mana bulu burung dan kepingan emas yang meluncur di ruang hampa udara aku bersiul-siul tak mau…

Puisi: Di Saat Senja (Karya Nanang Suryadi)

Di Saat Senja sekeping senja yang kau pungut dari langit warna jingga, sekeping senja yang memantul-mantul di dalam bola mata, ca…

Puisi: Senja yang tak Lagi Menggoda

Senja yang tak Lagi Menggoda apakah senja tak lagi menggoda, hingga tiada lagi puisi ditulis untuk mengabadikannya? 2015 …

Puisi: COLUMBUS (Karya Nanang Suryadi)

COLUMBUS kita akan berlayar kemana columbus ke barat atau ke timur? ke negeri-negeri tak bernama negeri-negeri yang kelak aka…
© Sepenuhnya. All rights reserved.