Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Postingan

Puisi: Penari (Karya Kirdjomuljo)

Penari Aku belum bertemu dalam ujud tapi sudah begitu menikam Entah buat berapa kali ia kehilangan cinta gugur anak kandungan…

Puisi: Liwat Tengah Hari (Karya Bur Rasuanto)

Liwat Tengah Hari - depan gedung pemuda dan sepanjang merdeka utara di sini berhadapan muka kekuasaan rampasan atas nama dan harga diri yang diatasna…

Puisi: Jalan Nusantara (Karya Bur Rasuanto)

Jalan Nusantara dua buah karangan bunga diusung perlahan-lahan gerimis berderai di kaki senja menabur sendu di atas jalanan arakan yang bertahan seja…

Puisi: Kepada Petualang (Karya Nenden Lilis Aisyah)

Kepada Petualang seseorang yang berat untuk pulang hanya akan menjadi petualang mana mungkin mencari jalan tuk kembali tapi seorang pengembara, denga…

Puisi: Rindu Tak Bertegur Sapa (Karya Karsono H. Saputra)

Rindu Tak Bertegur Sapa lama rindu kita tak bertegur sapa padahal tak ada sengketa atau, mungkin sejenak perlu jeda maka biarkan apa adanya karena cu…

Puisi: Sepasang Lilin Merah (Karya Fridolin Ukur)

Sepasang Lilin Merah Malam perpisahan dengan Katharina & Christoph Zimmermann Sepasang lilin merah di sudut meja mengawan…

Puisi-Puisi tanpa Judul (Karya Avianti Armand)

Puisi-Puisi tanpa Judul 1. Di antara lembar-lembar buku itu ia temukan kerangka daun yang sudah putih, kelopak-kelopak bunga – kering dan r…

Puisi: Corat-Coret di Tembok Kusam (Karya Karno Kartadibrata)

Corat-Coret di Tembok Kusam "kau akan mati di hutan sendirian ditemani suara burung di kejauhan" 2007 Sumber:  Picnic (2009) Analisis Puisi…

Puisi: Mengetuk Pintu Rumah Malam (Karya Tri Astoto Kodarie)

Mengetuk Pintu Rumah Malam baru saja kuketuk pintu yang berornamen tubuhmu angin mendorong hutan-hutan dengan pepohonan langka wajahmu dingin tersap…
© Sepenuhnya. All rights reserved.