Postingan

Puisi: Ular Gunung (Karya Ook Nugroho)

Ular Gunung : Gao Xing Jian Ada yang menamakan kami Naga Lima Langkah Sebab demikian pintar kami                     Meracik bisa Seakan iblis sendir…

Puisi: Cara Ibu Menenun Kami (Karya Melki Deni)

Cara Ibu Menenun Kami : buat Maria Magdalena Fatima Ida Ibu mengisahkan kami terbuat dari helai-helai benang, yang ia jalin bersama Yang Lain. Ia mem…

Puisi: Dialog Burung dan Bunga pada Musim Semi (Karya Melki Deni)

Dialog Burung dan Bunga pada Musim Semi Di pintu Stasiun Ópera sekelompok burung berkerumun, mencari kalau-kalau ada orang yang menjatuhkan makanan. …

Puisi: Berkaca di Depan Cermin Pagi Hari (Karya Melki Deni)

Berkaca di Depan Cermin Pagi Hari Pada suatu pagi aku menjenguk wajah di depan cermin, aku tak menemukannya di sana, kecuali beberapa wajah artis, pe…

Puisi: Interogasi (Karya Soni Farid Maulana)

Interogasi (1) Pesakitan, berapa umurmu? Kau habiskan untuk apa saja; nafas Yang Aku berikan padamu? Pada kedua matamu Aku temukan bayang-bayang kela…

Puisi: Perjalanan Ini (Karya Korrie Layun Rampan)

Perjalanan Ini Perjalanan ini menyusuri langsai-langsai kehidupan menyusuri luka demi luka menyusuri gigiran abad padang-padang lengang menyusuri mat…

Puisi: Hujan (Karya Soni Farid Maulana)

Hujan Hujan curahkan berkahmu yang hijau Ke lembah hatiku. Puaskanlah dahaga akar tumbuhan Agar hidup senantiasa segar membaca matahari Menghapus jer…

Puisi: Hari Musim Semi (Diterjemahkan oleh Sutardji Calzoum Bachri)

Hari Musim Semi Kota nyelinap dalam daundaun rumput Para bocah kota yang lelap Naik elevator daundaun rumput Dan bergegas turun ke dalam tanah Jalan …

Puisi: Kugigit Batu Sungai (Karya Abrar Yusra)

Kugigit Batu Sungai Tidak tentu lagi hari apa. Tapi jelas angin senja berkerosok di tepi hutan sepanjang sungai berkabut         Sungai berbisik-bisi…
© Sepenuhnya. All rights reserved.