10 Penyebab Penyakit Stroke yang Sering Terjadi, Waspadalah!

Penyebab penyakit stroke sangat berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat.
Tidak hanya karena memiliki risiko kematian yang besar, berbagai penyakit kritis memerlukan biaya pengobatan yang besar sehingga kerap menguras finansial keluarga Anda. Salah satu penyakit kritis yang kerap menjadi perhatian dan momok orang banyak adalah stroke. PFI Mega Life merupakan asuransi kesehatan terbaik di Indonesia yang dapat menjadi salah satu pilihan asuransi kesehatan Anda untuk hal ini.

Penyebab Stroke

Penyebab penyakit stroke kadang terkesan sepele sehingga kerap diabaikan. Ketika penyakit ini menyerang dan menimbulkan gejala, baru akhirnya melakukan pemeriksaan ke dokter. Sayangnya, banyak orang menyadari penyakit ini ketika sudah menimbulkan gejala stroke berat sehingga upaya penyembuhannya menjadi makin sulit.

Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan, ada 10,9% penduduk yang memiliki gejala stroke berat maupun gejala stroke ringan. Gejala stroke berat biasa dialami oleh orang yang menderita stroke hemoragik. Sementara itu, gejala stroke ringan kerap dialami penderita yang mengalami penyakit stroke non-hemoragik.

Stroke hemoragik adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah di otak seseorang pecah atau bocor. Sementara itu, stroke non-hemoragik dikenal juga sebagai stroke iskemik. Stroke ini merupakan kondisi ketika ada penyumbatan pada aliran darah yang menuju otak. Penyumbatan tersebut berasal dari timbunan lemak yang memang ada dalam aliran darah.

Takut terserang penyakit stroke sah-sah saja. Ini mengingat bahaya penyakit ini yang bisa memicu kematian. Namun, mengetahui penyebab penyakit stroke dan berusaha menghindarinya menjadi lebih bijak agar Anda tidak terkena jenis penyakit kritis ini.

Berikut adalah penyebab-penyebab penyakit stroke yang mesti Anda jauhi dari kehidupan. Sadari juga gejala-gejala stroke berat maupun stroke ringan agar penanganan tepat bisa segera dilakukan jika Anda tertimpa penyakit ini.

Faktor Penyebab Penyakit Stroke

Satu dari empat kematian di dunia ternyata disebabkan oleh penyakit stroke. Gaya hidup menjadi faktor risiko yang kerap dikaitkan dengan penyakit yang menghabiskan dana pengobatan besar ini. Berikut 10 faktor penyebab penyakit stroke secara lebih terperinci.

1. Kolesterol Tinggi

Penyakit stroke adalah kondisi tersumbatnya aliran darah ke otak hingga memicu kebocoran hingga pecahnya pembuluh darah tersebut. Tersumbatnya aliran darah disebabkan adanya tumpukan lemak. Tumpukan lemak ini merupakan dampak dari tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.

Kolesterol tinggi tersebut akan membuat pembuluh darah menjadi sempit sehingga aliran darah tersebut menghalangi sel darah merah masuk ke aliran otak. Kondisi ini dikenal dengan istilah dyslipidemia.

Karena itu, mengendalikan kadar kolesterol bisa menjadi cara menghindari penyakit stroke. Berdasarkan sebuah penelitian, mengurangi makanan dengan kadar kolesterol tinggi bisa mengurangi tingkat risiko penyebab penyakit stroke sebanyak 27%.

2. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi merupakan penyebab paling umum yang bisa menimbulkan gejala stroke berat. Normalnya, tekanan darah seseorang berada di level 120/80. Gejala stroke berat biasanya mengintai orang-orang yang memiliki tingkat tekanan darah di atas 140/90. Kondisi ini memicu stroke karena tekanan darah arteri tertekan akibat tekanan darah tinggi.

Masyarakat Indonesia perlu mewaspadai penyebab penyakit stroke satu ini. Pasalnya pada 2018, sebanyak 34,1% masyarakat ternyata memiliki tekanan darah tinggi. Persentase tersebut naik sebanyak 8,3% persentase poin dibandingkan lima tahun sebelumnya. Mengurangi konsumsi natrium atau garam dapat menjadi salah satu pencegahan guna mengontrol tekanan darah agar tidak ketinggian.

3. Penyakit Jantung

Seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung cenderung memiliki tingkat risiko lebih tinggi terserang stroke. Hal tersebut terjadi karena jantung berperan penting untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh bagian tubuh, tidak terkecuali bagian otak. Orang tanpa riwayat penyakit jantung memiliki risiko terkena stroke lebih rendah 9% dibandingkan orang dengan riwayat penyakit jantung.

Beberapa penyakit jantung yang mesti diwaspadai bisa menjadi gejala stroke ringan maupun berat adalah kerusakan katup jantung, penyakit jantung koroner, juga masalah irama jantung atau aritmia. Memperbaiki pola hidup agar jantung sehat secara langsung membuat Anda bisa menjauhkan diri dari risiko penyebab stroke.

4. Obesitas

Obesitas sangat berpengaruh pada berbagai kondisi kesehatan lain yang menjadi faktor risiko fatal. Contohnya, obesitas bisa membuat Anda lebih rentan pada kondisi tekanan darah tinggi, penyakit jantung, maupun diabetes.

Secara umum, obesitas membuat tumpukan lemak dalam tubuh juga semakin besar. Hal ini bisa berakibat pada tersumbatnya aliran darah, tidak terkecuali dalam pembuluh darah di otak, sehingga menimbulkan penyakit stroke. Mengatur pola makan secara ketat dan meningkatkan aktivitas fisik secara terarah mesti Anda lakukan agar terbebas dari penyebab stroke yang satu ini.

5. Diabetes

Cobalah lebih rajin mengecek kadar gula darah Anda. Kondisi gula darah yang terlalu tinggi secara tetap atau diabetes nyatanya menjadi pemicu meningkatkan risiko serangan stroke. Kondisi diabetes merusak pembuluh darah yang berpengaruh pada aliran darah tidak terkecuali di otak.

Diabetes juga menimbulkan risiko berbagai penyakit lain yang menjadi penyebab penyakit stroke. Bayangkan saja, diabetes bisa membuat Anda terperangkap dalam kondisi penyakit jantung koroner juga tekanan darah tinggi. Risiko terserang stroke pun semakin besar mengintai.

6. Makanan Instan

Mengurangi konsumsi makanan instan bisa mengurangi risiko terkena penyakit stroke hingga kurang lebih 19%. Mengurangi makanan instan, asupan natrium maupun gula yang masuk ke dalam tubuh menjadi lebih terkendali. Ini menghindarkan Anda dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.

Nyatanya mengonsumsi makanan instan terlalu sering membuat asupan lemak, gula, dan natrium yang masuk ke tubuh menjadi berlebih. Di sisi lain, makanan instan memiliki kandungan serat yang minim sehingga menimbulkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh. Kondisi ini pada akhirnya bisa menjebak Anda dalam kondisi terkena penyakit diabetes, jantung, dan stroke.

7. Kurang Olahraga

Kurangnya aktivitas fisik bisa membuat kondisi lemak tubuh terus meningkat sehingga meningkatkan risiko terkena stroke. Kurangnya aktivitas fisik ini biasanya tertuju pada orang-orang yang kurang berolahraga. Kurang olahraga nyatanya bisa meningkatkan risiko penyebab penyakit stroke sebesar 36%.

Kurang olahraga akan membuat lemak tubuh terus meningkat sehingga memicu kondisi obesitas. Kondisi obesitas juga membuat Anda akan lebih mudah terserang penyakit jantung dan diabetes sehingga bisa berujung pada serangan stroke.

8. Merokok

Merokok menjadi penyebab penyakit stroke lainnya yang mesti Anda waspadai. Berdasarkan penelitian, kebiasaan merokok nyatanya bisa meningkatkan risiko terkena serangan stroke sebesar 12% dibandingkan mereka yang tidak merokok. Ada beberapa alasan yang membuat rokok menjadi begitu berbahaya jika dikaitkan dengan penyakit stroke.

Pertama, dalam batang rokok terdapat nikotin yang bisa membuat tekanan darah meningkat. Padahal di sisi lain, tekanan darah tinggi menjadi faktor paling umum yang memicu stroke. Kedua, asap rokok yang terhirup bisa membuat lemak di arteri leher utama menumpuk dan darah menjadi lebih kental sehingga memicu penyumbatan di aliran darah ke otak.

9. Mendengkur dan Sleep Apnea

Jangan menganggap remeh kebiasaan mendengkur ketika tidur. Nyatanya mendengkur bisa menyebabkan kondisi sleep apnea yang menjadi salah satu penyebab serangan stroke.

Sleep apnea merupakan kondisi gangguan tidur yang bisa menyebabkan pernapasan seseorang berhenti dalam waktu tertentu. Umumnya seseorang yang mengalami sleep apnea akan sempat merasakan penghentian napas hingga 10 detik ketika ia sedang tidur. Situasi ini membuat oksigen yang masuk ke tubuh menjadi terhambat sehingga berpengaruh terhadap aliran darah.

10. Stres

Penyebab stroke lainnya yang kerap tidak disadari adalah kondisi mental dan pikiran seseorang. Seseorang yang memiliki tingkat stres tinggi disebut memiliki potensi terserang stroke 6% lebih tinggi daripada orang yang memiliki tingkat stres stabil.

Kondisi stres yang dialami seseorang menjadi pemicu penyakit stroke karena pada saat mengalami kondisi tersebut, orang cenderung akan mengabaikan gaya hidup sehat. Merokok, menyantap makanan instan secara berlebihan, sampai memiliki minuman beralkohol menjadi cara banyak orang untuk menurunkan tingkat stresnya. Namun, hal tersebut membuat kondisi tubuh memburuk.

Gejala Stroke yang Harus Diwaspadai

Gejala Stroke

Berbagai penyebab penyakit stroke tidak melulu menimbulkan gejala stroke berat seperti kondisi koma atau kelumpuhan. Secara umum, berikut beberapa gejala stroke berat maupun gejala stroke ringan yang mesti diwaspadai.

1. Gangguan Berbicara

Gejala stroke yang satu ini mudah kentara karena seseorang akan mengalaminya secara mendadak. Tiba-tiba saja kemampuan berbicara orang yang terkena stroke tersebut akan menurun drastis, umumnya akan menjadi cadel. Ia juga akan menjadi sulit memahami perkataan orang lain.

2. Sering Kesemutan

Kesemutan bisa menjadi salah satu gejala stroke ringan yang mesti segera Anda tangani. Banyak orang sering menganggap remeh kondisi kesemutan. Padahal, kesemutan di bagian tubuh menjadi indikasi tidak lancar dan mungkin tersumbatnya aliran darah di pembuluh. Jika terlalu sering mengalaminya, sangat mungkin itu merupakan gejala stroke. Sebaiknya Anda langsung melakukan pemeriksaan medis jika mengalami hal tersebut.

3. Sakit Kepala Sering dan Parah

Cobalah melakukan pengecekan medis ke rumah sakit apabila Anda terlalu sering mengalami keluhan sakit kepala. Apalagi jika sakit kepala yang Anda alami cenderung parah, bisa jadi itu adalah serangan stroke ringan.

4. Pandangan Kabur

Tidak hanya adanya kerusakan di retina mata, pandangan yang kabur juga merupakan dampak dari menurunnya fungsi salah satu mata akibat adanya penggumpalan darah. Penggumpalan darah yang berujung pada penyumbatan aliran darah merupakan gejala stroke ringan pada mata. Kondisi pandangan yang kabur ini bisa semakin parah bahkan bisa berujung pada kebutaan.

5. Kelumpuhan Sebelah Sisi

Kelumpuhan anggota tubuh menjadi gejala stroke berat yang paling muda disadari karena memiliki keunikan. Biasanya kelumpuhan anggota tubuh yang merupakan serangan stroke hanya di salah satu sisi. Kondisi kelumpuhan yang kerap disebabkan hemiplegia ini umum menyerang bagian kaki, tangan, bahkan termasuk di bagian wajah. Gejala stroke ini mesti segera ditangani dan dapat dipulihkan dengan terapi teratur.

Menghindari penyebab penyakit stroke dan memahami gejala-gejalanya dapat mengurangi risiko serangan stroke yang berujung pada kematian. Mengobati penyakit stroke dari gejala yang paling ringan pun bisa membuat biaya pelayanan kesehatan menjadi lebih terjangkau.

Asal tahu saja, penyakit stroke telah menelan biaya pelayanan kesehatan lewat Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (PBJS) Kesehatan senilai Rp 2,56 triliun pada 2018. Besarnya biaya pelayanan kesehatan untuk mengobati penyakit stroke ini membuat Anda harus serius memikirkan proteksi kesehatan sejak dini.

Memiliki asuransi yang terpercaya dan mampu mengakomodasi berbagai biaya kesehatan khususnya untuk penyakit kritis seperti stroke sangat disarankan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.