Melawan Arus: Menolak Idealisme Zaman Dahulu tentang Sukses Harus PNS

PNS merupakan sebuah pekerjaan yang hampir tidak memiliki kemungkinan untuk dipecat. Ketakutan terbesar orang-orang salah satunya yaitu ...

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah orang yang dipekerjakan oleh lembaga pemerintah yang bertugas untuk melayani masyarakat. Meskipun hanya sebagai pelayan masyarakat, tidak dapat kita pungkiri bahwa PNS hingga saat ini masih menjadi pekerjaan idaman bagi para orang tua kepada anaknya atau sebagai kriteria dalam mencari calon pasangan.

Kebanyakan orang tua masih mewarisi anggapan zaman dulu bahwa bekerja sebagai PNS merupakan sebuah kehormatan karena bagian dari pemerintahan, walaupun tak sedikit dari mereka yang sebenarnya kurang dalam kinerjanya serta menyalahgunakan wewenangnya. Banyak PNS yang melakukan pungli dan korupsi.

Setiap pembukaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) peminatnya selalu melebihi kuota yang tersedia. Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada tanggal 29 September 2023 mencatat jumlah pendaftar CPNS mencapai 484.845 pendaftar. Instansi yang paling diminati adalah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum-HAM) dengan 15.097 pendaftar, diikuti oleh Setjen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan 11.534 pendaftar, dan Kejaksaan Agung dengan 8.605 pendaftar.

Sedangkan rekrutmen CPNS 2024 akan dimulai pada bulan April 2024 mendatang. Namun, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Aba Subagja menyampaikan, tidak menutup kemungkinan pendaftaran CPNS diundur menjadi bulan Mei 2024 dari jadwal awal.

PNS merupakan sebuah pekerjaan yang hampir tidak memiliki kemungkinan untuk dipecat. Ketakutan terbesar orang-orang salah satunya yaitu ketidakpastian. Tak heran hingga saat ini PNS memiliki banyak pendaftar. Mereka yang takut akan tantangan akan lebih memilih bekerja menjadi PNS dibandingkan menjadi pengusaha bisnis startup atau pekerjaan selain PNS. Walaupun tidak semuanya berpikiran seperti itu.

Menolak Idealisme Zaman Dahulu tentang Sukses Harus PNS
sumber: setkab.go.id

Selain itu faktor seperti gaji tetap, jenjang karier, hingga tunjangan dan jaminan masa tua menjadi alasan kuat banyak orang tua yang meminta anaknya menjadi PNS, termasuk orang tua saya sendiri. Banyak dari teman-teman saya yang mengambil jurusan kuliah yang mengarah menjadi PNS (menjadi tenaga pengajar), namun sebenarnya mereka tidak suka untuk mengajar dan berbicara di depan banyak orang.

Banyak anak yang mengubur cita-citanya demi menjadi PNS untuk menuruti apa yang diinginkan orang tuanya. Orang tua memaksakan anaknya menjadi PNS dengan dalih bahwa PNS hidupnya pasti terjamin. Padahal tidak semua PNS bergaji tinggi dan banyak dari mereka yang bekerja sebagai PNS tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.

Jadi, jangan berpikir menjadi PNS sudah pasti sukses dan mapan. Terkait masalah tunjangan pensiun, sekarang banyak pekerja perusahaan swasta yang juga mendapat tunjangan pensiun. BPJS ketenagakerjaan juga tersedia.

Selain itu, seberapa besar tunjangan PNS tidak akan dapat melawan gaji perusahaan startup atau perusahaan asing. Asuransi juga ada di perusahaan swasta. Jadi tidak ada ruginya jika tidak jadi PNS.

Anak perempuan banyak disarankan agar menjadi PNS dengan alasan “kerja namun masih dapat mengurusi suami dan anak”. Pada nyatanya zaman sekarang sudah berbeda dengan zaman dulu. Dahulu memang PNS dapat melabeli kata orang “sukses” karena bergaji tinggi karena waktu itu belum banyak lapangan pekerjaan.

Saat ini lapangan pekerjaan sudah sangat bervariasi dan diikuti dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta kecanggihan teknologi. Contohnya para konten kreator pada aplikasi Tiktok yang hanya dengan modal smartphone dan ide sudah dapat menghasilkan penghasilan yang dapat dikatakan dapat melebihi gaji PNS. Jadi, tidak ada alasan lagi bahwa hanya PNS pekerjaan yang dapat dibarengi dengan mengurus keluarga.

Definisi “kesuksesan” itu bersifat subjektif tergantung pada tujuan hidup, pengalaman, serta kebahagiaan masing-masing orang. Kesuksesan tidak hanya terbatas pada status pekerjaan serta materinya saja, namun mencakup pencapaian individu itu sendiri. Misalnya seseorang perancang busana merasa telah menjadi orang yang sukses karena bekerja sesuai dengan minat dan bakatnya, atau mungkin ada yang telah merasa sukses dengan hidupnya hanya karena menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengurus suami dan anak-anaknya dengan telaten. Ketika seseorang beranggapan bahwa kategori menjadi orang sukses itu harus PNS, hal tersebut tidak mutlak salah karena berarti menurutnya menjadi PNS itu artinya sukses. Yang salah adalah orang yang mengubur cita-citanya demi mengikuti standar hidup orang lain.

Malfa Amorita Iftitani

Biodata Penulis:

Malfa Amorita Iftitani (biasa dipanggil Malfa) lahir pada 14 Juni 2004 di Brebes. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, program studi Ilmu Lingkungan, di Universitas Sebelas Maret.

© Sepenuhnya. All rights reserved.