Puisi: Selepas Senja (Karya Abdul Ghafar Ibrahim) Selepas Senja yang dia tahu waktu itu hanyalah memekik: merdeka lantas memanjat cepat-cepat kapal udara mengadap si rani kepala di se…
Puisi: Curam (Karya Abdul Ghafar Ibrahim) Curam Curam dihimpit detik di sepanjang jalan berbelit jalan sempit diapit bukit lalang dan puncak paku antara kehijauan menunggu lalu konvoi wu wuwu…
Puisi: Tua (Karya Abdul Ghafar Ibrahim) Tua Tua sampai tiada tawaran tiba-tiba diri semakin datang dalam ulangalik ombak. tua berlari ke dalam diri pintu berkunci dinding kaca dunia ronaron…
Puisi: Di Jakarta (Karya Abdul Ghafar Ibrahim) Di Jakarta satu jambatan atasnya menonton manusia sekumpulan. atas jambatan ciliwung di bawah anjing gila nyalak menyalak gigit mengigit rantai di le…
Puisi: Lalu Kita Bertemu (Karya Abdul Ghafar Ibrahim) Lalu Kita Bertemu Selamat datang 4.25 isyak isyak membawa debar debar bertenaga tenaga isyak menimpa tubuh subuh 1 Jamadilawal 1392-12 Jun 1972 bebur…
Puisi: Lapangan Ya-Ya-Ya (Karya Abdul Ghafar Ibrahim) Lapangan Ya-Ya-Ya di lapangan ya-ya-ya jam ini aku mau menjadi burung-rung-rung jam ini aku mau menjadi ikan-kan-kan berterbang-terbangan + berenang-…
Puisi: Sajakku (Karya Abdul Ghafar Ibrahim) Sajakku Sekalipun aku tak tinggal di kota sajakku kau dan aku tetap seibu di malam ragu kau dan aku tak akan terpenjara. tak ada pujianku untukmu saj…