Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Melki Deni

Puisi: Mati (Karya Melki Deni)

Mati Sementara Tuhan bersembunyi dari Sepi, dan kita tak bosan-bosannya menanti sampai mati menjemput kita kembali ke Kesepian Asali Ada yang berbisi…

Puisi: Jalan Menuju Rumahmu (Karya Melki Deni)

Jalan Menuju Rumahmu Kau hanya perlu menunggu, meskipun ia tak pasti datang ia berjalan ke sana kemari tanpa mengeluh, mencari jalan menuju Rumahmu. …

Puisi: Tidak Ada Rindu untuk Tuhan (Karya Melki Deni)

Tidak Ada Rindu untuk Tuhan Saya melihat seorang muda sibuk dengan ponsel pintarnya selama 24 jam di semua tempat. Sementara dia cengar-cengir sendir…

Puisi: Buku Membebaskan Kita (Karya Melki Deni)

Buku Membebaskan Kita Sudah kuduga anak-anak yang mengerubungi perpustakaan itu tidak membaca atau meminjam buku. Seperti biasa, mereka menceritakan …

Puisi: Tujuh Pleidoi Terhadap Tuhan Masa Kecil (Karya Melki Deni)

Pleidoi Terhadap Tuhan Masa Kecil (1) Saya meninggalkan Tuhan masa kecil di rumah ibadat, yang hari demi hari jumlah pengunjung makin berkurang dan b…

Puisi: Tidur (Karya Melki Deni)

Tidur Kita yang asyik menguap lebar-lebar sama sekali tidak ingat lagi akan beberapa adegan dalam mimpi yang sempat menjadikan kita asing, dari kita.…

Puisi: Cinta Sejati (Karya Melki Deni)

Cinta Sejati Cinta sejati adalah akar yang bekerja cerdas dalam diam di bawah tanah dengan keheningan mendalam tanpa menuntut kesejukan daun-daun dan…

Puisi: Mengenalmu Sebelum Cinta (Karya Melki Deni)

Mengenalmu Sebelum Cinta Aku mengenalmu sebelum cinta melemparkan ego kita ke permukaan pasir putih — menarik batang-batang pohon, dedaunan, bunga-bu…

Puisi: Inspirasi (Karya Melki Deni)

Inspirasi Telma, gadis yang dirancang Tuhan, yang enggan kumiliki aku memahami perjalanan menuju diri sendiri seperti berjalan di dalam terowongan te…

Puisi: Berantakan (Karya Melki Deni)

Berantakan di taman samping kiri Istana Kerajaan Madrid aku duduk dan bertanya mengapa mereka tidak suka kegelapan; dari sana dan di sana, katanya, l…

Puisi: Cinta Adalah Perkara Seluruh Usia (Karya Melki Deni)

Cinta Adalah Perkara Seluruh Usia Sejak itu kita paham cinta adalah perkara seluruh usia sejarah kita. Tetapi kau tak pernah bertanya mengapa cinta t…

Puisi: Aku Ingin Mencium (Karya Melki Deni)

Aku Ingin Mencium Aku ingin mencium bibirmu karena aku tahu kata-kata mengalir dari bahasa dalam tubuhmu: aku ingin mendengarkannya pertama kali di s…
© Sepenuhnya. All rights reserved.