Puisi: Di Stasion (Karya Subagio Sastrowardoyo) Di Stasion Aku masih melambai di tangga waktu kereta api lambat meninggalkan stasion. Tetapi ia di peron hany…
Puisi: Stasiun Terakhir (Karya Afrizal Malna) Stasiun Terakhir ( Untuk Slamet Gundono ) Aku hanya gombal yang tergeletak di lantai 230 kg namaku. Nama yang s…
Puisi: Loket-Loket Kosong (Karya Moh. Wan Anwar) Loket-Loket Kosong seperti tadi di kantor itu loket-loket di stasiun ini kosong cuma ada komputer, gundukan karcis daftar harga dan pluit mengiang da…
Puisi: Lelaki Itu Turun di Sebuah Stasiun (Karya Rayani Sriwidodo) Lelaki Itu Turun di Sebuah Stasiun menghilang bagai embun pungung deresi terakhir di hadapan jalan menganga …
Puisi: Stasiun Kesekian (Karya Dorothea Rosa Herliany) Stasiun Kesekian di peron mengucur keringat dan kecemasan ribuan orang bergegas. kebekuan rindu membekas di rel yang dingin. kutunda percintaan. sepa…
Puisi: Di Stasiun Bekasi (Karya Alex R. Nainggolan) Di Stasiun Bekasi ini sebuah jadwal. dari kepergian yang terpenggal. barangkali cuma kisah kereta yang terlambat. dan aku kehilangan ingatan ihw…
Puisi: Orkestra di Stasiun Kota (Karya Dorothea Rosa Herliany) Orkestra di Stasiun Kota (2) Bangku-bangku kosong, tanpa jejak-jejak penonton -kau yang menempuruk di sampingku mengapa tiba-tiba bergegas k…
Puisi: Di Stasiun Kereta (Karya Remy Sylado) Di Stasiun Kereta Di semua stasiun kereta aku sudah duduk menunggu dan berharap setiap perjalanan mesti berakhir dengan perhentian Kup…
Puisi: Bangku Tunggu Stasiun Bis Antar Kota (Karya Taufiq Ismail) Bangku Tunggu Stasiun Bis Antar Kota Rupanya aku harus pergi lagi. Sendiri Kembali duduk di bangku-tunggu malam ini Sehelai koran sore dan b…
Puisi: Di Stasiun Kereta (Karya Agit Yogi Subandi) Di Stasiun Kereta Di stasiun kereta menjelang sore, hidungku mencium amis rel kereta yang menyepuh karat. renyai yang menguak luka, luka d…
Puisi: Pertanyaan di Stasiun Kereta (Karya Moh. Wan Anwar) Pertanyaan di Stasiun Kereta jika timur itu hari depan, mengapa laju kereta kembali ke masa silam bahwa stasiun ini peninggalan residen, tentu saja k…
Puisi: Di Stasion (Karya Sapardi Djoko Damono) Di Stasion Pilar-pilar besi kekal menanti di sebelahnya: kita yang mempercayai hati seakan putih semata, senantiasa seakan detik lupa mel…
Puisi: Stasiun Tak Bernama (Karya Dorothea Rosa Herliany) Stasiun Tak Bernama Akhirnya kita akan bertemu di garis yang sama. di lengkung langit hitam dan bukitan berkabut. di tanah-tanah bergelomban…