Puisi: Sampai Jumpa Lagi, Kamu (Karya Sarifah Aini) Sampai Jumpa Lagi, Kamu Untuk kali ini saya akui, bahwa kepergian seseorang yang pernah hidup di hati tidak membuat saya sampai galau berhari-hari. S…
Puisi: Usai Sudah (Karya Sarifah Aini) Usai Sudah Di ujung jalan yang terhampar panjang, di antara lekuk waktu yang tak terduga, tiba saatnya kita berdiri di ambang perpisahan. Ketika mata…
Puisi: Tentang Bahagia, Kamu dan Waktu (Karya Sarifah Aini) Tentang Bahagia, Kamu dan Waktu Misteri tersembunyi, banyak pencari meski sulit didapati. Bahagia.... ya.... Bahagia Teramat mahal juga harganya Seme…
Puisi: Selimut (Karya Sarifah Aini) Selimut Di malam yang sunyi, ketika bintang-bintang berdansa , Selimut lembut menyelimuti bumi yang dingin. Dengan belaiannya yang hangat, ia merangk…
Puisi: Berdamai dengan Luka? (Karya Sarifah Aini) Berdamai dengan Luka? Berdamai dengan luka? Mungkinkah? Perjalanan hidup manusia memang susah ditebak dan akan terus jadi misteri. Hari ini kita berd…
Puisi: Ketika Aku Ditakdirkan Menjadi Sekuntum Bunga (Karya Sarifah Aini) Ketika Aku Ditakdirkan Menjadi Sekuntum Bunga Jika suatu hari Allah menakdirkan aku untuk menjadi sekuntum bunga, aku akan lebih memilih menjadi seku…
Puisi: Badutmu (Karya Sarifah Aini) Badutmu Datangi aku saat kesepian, temui aku kala butuh bahu sandaran, hubungi aku jika butuh telinga untuk mendengarkan, lalu dirimu hilang saat tid…
Puisi: Pada Akhirnya (Karya Sarifah Aini) Pada Akhirnya Kalah, kuakui aku kalah Karena aku tak bisa merebut hatimu, bahkan untuk memilikimu Meski, banyak waktuku yang terbuang sia-sia untuk m…
Puisi: Aku Bukan Sinderala (Karya Sarifah Aini) Aku Bukan Sinderala Katamu aku tidak akan mampu Hai tuan..!! Bacalah ketika jawab kubalut dalam aksara Buatku yang tahu sulit berjuang untuk hidup O…
Puisi: Rindu Paling Sunyi (Karya Sarifah Aini) Rindu Paling Sunyi Masih saja aku meringkuk di sudut resah, memperolok diri yang hampir saja menyulam kata menyerah. Lihat saja bodohnya aku, setiap …
Puisi: Jendela Kayu (Karya Sarifah Aini) Jendela Kayu Pernah saat hujan di kala itu. Berharap langit menumpahkan kembang gulali saja. Agar tetap terasa manis ketika curahnya hampir habis. Be…
Puisi: Tak Selamanya yang Terbaik Adalah Bertahan (Karya Sarifah Aini) Tak Selamanya yang Terbaik Adalah Bertahan Dulu aku berpikir, yang tulus lah yang akan menjadi pemenang dalam urusan hati, nyatanya tidak. Justru aku…
Puisi: Tentangku (Karya Sarifah Aini) Tentangku Setelah ini, kupastikan tak ada lagi tentangku dalam ceritamu. Takkan ada lagi kalimat perintah untuk kau turuti seperti hari lalu. Semua a…
Puisi: Terbunuh Sepi (Karya Sarifah Aini) Terbunuh Sepi Saat sang perindu masih lincah menggores pena merangkai kata tentang rasa ingin jumpa, saat itu pula 'ku sudah lelah menunggu waktu…
Fiksi Mini: Kumis Kucing (Karya Sarifah Aini) Kumis Kucing "Tangan kamu kenapa, kok bisa berdarah gitu?" "Dicakar kucing!" Adelia merengut. "Lho kok bisa?" Tanya A…