Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Postingan

Puisi: Sketsa Sungai Lilin (Karya Maghfur Saan)

Sketsa Sungai Lilin gebyar lampu-lampu perahu membuat kota persinggahan tak lagi beku para bakul menghitung ikatan-ikatan lada yang dikeluarkan dari …

Puisi: Variasi atas 2 Lanskap (Karya Iswadi Pratama)

Variasi atas 2 Lanskap Burung-burung hitam di atas kota Cahaya dari setiap atap dan jendela melimpah di jala…

Puisi: Rinduku Kusut Masai (Karya Karsono H. Saputra)

Rinduku Kusut Masai rinduku kusut masai terlempar dari beranda rumahmu kau bilang tak memerlukannya lagi aneh! bukankah kau mengundangnya sepekan lal…

Puisi: Betapa Tidak (Karya Rifa'i Ali)

Betapa Tidak Maksuk banyak yang rancak, Tercapai banyak yang tidak! Betapa daku tidak mengaku: Ada Penguasa, iradat berlaku, Tidak semua pinta manusi…

Puisi: Dari Sebuah Jendela (Karya Zainal Arifin Thoha)

Dari Sebuah Jendela Jendela yang mengetuk-ketuk deras hujan Adalah bayangmu yang tiba-tiba bersalam Lalu kau buka mantel dan memeras Gerai rambut yan…

Puisi: Siang (Karya Abdul Hadi WM)

Siang Siang ternyata hanya seorang pejalan jauh Di atas kepalanya yang tak pernah teduh udara kosong. Dan burung-burung hanya beterbangan b…

Puisi: Pantai Bengkalis (Karya Slamet Sukirnanto)

Pantai Bengkalis Aku duduk di sini sejak sore Gelas-gelas silih berganti Untuk apa aku di sini Seperti pelabuhan tua. Siap melayani Kapa…

Puisi: Perempuan Beraroma Tanah (Karya Soekoso DM)

Perempuan Beraroma Tanah (di pekarangan ia tanam benih keikhlasan di dalam rumah ia tancapkan taru kesetiaan) perempuan desa perempuan beraroma tanah…

Puisi: Pantun Dari Mana Hendak ke Mana (Karya Marah Roesli)

Pantun Dari Mana Hendak ke Mana Dari mana hendak ke mana, dari Jepun ke bandar Cina. Jangan marah saya bertanya, bunga yang kembang siapa punya? Baja…
© Sepenuhnya. All rights reserved.