Puisi: Seekor Ular Betina (Karya Aslan Abidin) Seekor Ular Betina - aku bukan adam dan tak bersama hawa, tiada pohon khuldi serta tidak berada di surga. namun di jalan suram berliku itu, aku diceg…
Puisi: Sungguh, Aku Ingin Jadi Ustaz (Karya Aslan Abidin) Sungguh, Aku Ingin Jadi Ustaz — "engkau tentu masih mengenal aku, juga seragamku: baju putih lengan pendek dengan rok abu-abu. engkau tentu tak …
Puisi: Rakyat Perah (Karya Aslan Abidin) Rakyat Perah tiba lagi saatnya para komplotan pemerah dan penunggang itu datang. mereka berpawai menguasai jalanan dan bergerombol memenuhi lapangan.…
Puisi: Kau Telah Hilang, Kata Orang (Karya Aslan Abidin) Kau Telah Hilang, Kata Orang aku harus berangkat. lihatlah, rembulan di atas mulai pucat." lalu aku berkemas seadanya, sekedar mematut letak ram…
Puisi: Selamat Tinggal (Karya Aslan Abidin) Selamat Tinggal setelah botol bir, gelas, dan hati kosong, sepi kembali mengintai. usai sudah kita urai luka-luka, sesakit demi sesakit. telah pula k…
Puisi: Sajak Terjemahan Matamu (Karya Aslan Abidin) Sajak Terjemahan Matamu dengan apa aku terjemahkan seribu perahu di matamu kekasih? dengan cinta aku mungkin tak ikhlas benar. aku bahkan selalu ters…
Puisi: Sebuah Pantai dalam Sebuah Menhir (Karya Aslan Abidin) Sebuah Pantai dalam Sebuah Menhir di pantai tempat kau pernah menyerahkan tubuhmu kepada matahari, dan pada pasir di mana pernah tergenang sumsumku. …
Puisi: Di Terminal Landungsari (Karya Aslan Abidin) Di Terminal Landungsari - kepada Pikong "kujemput kau di terminal landungsari. aku datang dengan t-shirt hitam bertuliskan namamu," janjimu…
Puisi: Kaleidoskop Percintaan (Karya Aslan Abidin) Kaleidoskop Percintaan - buat Erny Rachmi Nur "kita mesti menuntaskan mimpi, kota ini terus beranjak tua." pada sebuah kafe tanpa menu, di …
Puisi: Sajak Pengantar Jenazah (Karya Aslan Abidin) Sajak Pengantar Jenazah bersama selafal talkin dan selembar kafan, aku bawa sebujur jasad kaku ini padamu. wahai tanah lahat, terimalah ia sebagai pe…
Puisi: Generasi Batu (Karya Aslan Abidin) Generasi Batu hujan batu kembali turun di kota kami. memecahkan kaca jendela, menghancurkan bola lampu, dan mengotori bak mandi. orang-orang menyambu…
Puisi: Lirisme Buah Apel yang Jatuh ke Bumi (Karya Aslan Abidin) Lirisme Buah Apel yang Jatuh ke Bumi pada suatu tengah malam, seusai menikmati gravitasi di atas tubuhmu, kita bercerita tentang newton dan buah apel…
Puisi: Masuk Keluar Mall, Ingatkan Aku Pada Banyak Orang (Karya Aslan Abidin) Masuk Keluar Mall: Ingatkan Aku Pada Banyak Orang masuk ke sebuah mall, disambut gadis-gadis pelayan dengan buah dada yang siap menerima. melihat gad…