Sepenuhnya

Selendang Batik Ibu Kala itu, sebagai anakmu Aku tidak mengerti Apa saja yang telah kau berikan untukku Kala itu, sebagai anakmu Aku tidak tahu Apa y…

Untuk Apa, Nak? Untuk apa, Nak? Jika kau lapar ada sebongkah nasi yang takkan habis kau lahap. Untuk apa, Nak? Jika kau letih mengeluh Ada ibu selalu…

Ibu Sahabatku Ketika aku terlahir menjerit kesepian, pada dunia yang baru aku kenal, kau alirkan air putih yang mampu, menghangatkan. Saat tubuhku mu…

Ada Telaga Jernih di Hitam Matamu, Mama Ada telaga jernih di hitam matamu, Mama airnya setiap pagi mengaliri putra-putri dengan tatapan kasih. Saya k…

Terjaga dalam 24 Jam Saat kedua kelopak mata ini terbuka Senyum manis menyambut Bangun, Nak Malam telah menjemput pagi     Sejenak tertegun Tersadar …

Ketika Ibu Pergi ketika ibu pergi, seisi rumah sepi kami bertemu di ruang tamu, di dapur, di kamar tidur, di ruang aku belajar selalu ibu bertanya te…

Ibu Apakah Aku Boleh Ibu, apakah aku boleh menjadi guru? Akan aku ajari anak-anak menyanyi Lagu sanjungan dan pujian yang merdu Lagu cinta pada tanah…

Cincin Pemberian Ibu Ibu kauberikan cincin Melingkar di jari Tanda cinta kasih Cincin kehidupan Yang menuntun langkah Menuju kemandirian Stroberi Tum…

Ibuku yang Cantik Kau pasti lelah ibu Kau pasti kurang istirahat ibu Bangun sebelum subuh Berangkat tidur menjelang larut Setiap hari kau bekerja ker…

Uban Ibu Di helai rambut ibu yang semakin panjang, Kutemukan seutas rambut berwarna abu-abu Uban ibu menampakkan sinarnya Tanda aku dan kau semakin b…

Jadikan Aku Ksatria Ibu, dongengi aku hikayat para ksatria Yang gagah berani membela kebenaran Dan kehormatan dan harga diri bangsa Ayah, ceritakan p…