Postingan

Puisi: Rumah (Karya Bahrum Rangkuti)

Rumah Kami menghuni tiga rumah Di kota metropol di mana malaikat, jin dan setan bertarung dalam hati insan Di Ciputat dekat dana…

Puisi: Bintang Tak Bermalam (Karya Iwan Simatupang)

Bintang Tak Bermalam (nocturne untuk Nany Jasodiningrat) Bertengger atas risau lembayung Bintang tak tahu …

Puisi: Requiem (Karya Iwan Simatupang)

Requiem (Mengenang manusia perang I.H. Simandjuntak: Let., bunuh diri!) Aku tiada dapat katakan apakah pergi…

Puisi: Merah Jambu di Melati (Karya Iwan Simatupang)

Merah Jambu di Melati (Kepada Sitor Situmorang) Ada darah tiris Dari hati atas melati Satu satu Ada me…

Puisi: Apa Kata Bintang di Laut (Karya Iwan Simatupang)

Apa Kata Bintang di Laut (Cerita buat Bayu Suseno, bayi Bu Tono) Jauh di pulau ada seorang lanun penguasa d…

Puisi: Pengakuan (Karya Iwan Simatupang)

Pengakuan Aku ingin memberi pengakuan: Bulan yang gerhana esok malam telah kutukar pagi ini dengan wajah terlalu bersegi pad…

Puisi: Mawar Hitam (Karya Iwan Simatupang)

Mawar Hitam Kalau kita berjumpa lagi, Contance Jangan coba meyakinkan aku kembali bahwa puisi bagiku adalah ju…

Puisi: Potret (Karya Iwan Simatupang)

Potret Di sudut kamar seorang dara Tergantung potret serdadu senyum: “Tunggu! Sepulangku, bahtera kita kayuh…

Puisi: Ziarah Malam (Karya Iwan Simatupang)

Ziarah Malam Tahun lalu ia lari tinggalkan biara Kerna tak tahu tempatkan kasih Pada Tuhan atau padrimuda …
© Sepenuhnya. All rights reserved.