Puisi: Pelayaran (Karya Hijaz Yamani) Pelayaran Pelayaran panjangkah yang kita ikrarkan ataukah kita mencapai pelabuhan pertama mencari cinta yang hilang di daratan? Hari-hari memang memb…
Puisi: Pengantar (Karya Hijaz Yamani) Pengantar Kita apakan alur cermin ketika kita merapat berduaan Bulan tidak timbul tapi kita bisa melihat lembah itu dari balik alur cermin ini Kau ap…
Puisi: Doa (Karya Hijaz Yamani) Doa Betapapun getirnya hidup ini Betapa gemuruhnya laut yang menerima kapalku aku masih berbahagia dengan napas dengan pikiran dengan perasaan yang K…
Puisi: Tentu tak Bisa Kubilang (Karya Hijaz Yamani) Tentu tak Bisa Kubilang Berapa Titik Hujan Memberi Kedalaman Dasar Samudera Tentu tak bisa kubilang berapa dalam lubuk hati-Mu Tangan-Mu memberi ruan…
Puisi: Subuh (Karya Hijaz Yamani) Subuh Embun dan peluh senyawa ketika bulan pudar Malam dibenam sawang yang mula terbakar Cinta manusia berjumpa yang lahir diam-diam Dan senyawa dala…
Puisi: Elegi Kota (Karya Hijaz Yamani) Elegi Kota Kotaku yang tak pernah lagi tidur malam-malam selalu menerima nasib orang-orang di sepanjang jalan dalam alur yang deras Orang-orang pun m…
Puisi: Tentang Angin (Karya Hijaz Yamani) Tentang Angin Angin datang dari mana-mana dari pegunungan dari lembah dari samudera dari benua-benua dari pusat bumi dari pintu langit dari dunia mak…
Puisi: Di Rumah Tua Itu (Karya Hijaz Yamani) Di Rumah Tua Itu Di rumah tua itu pintunya tidak pernah tertutup berdirinya di udik yang tidak terbuka Di rumah tua itu anak muda main gasing-gasing…
Puisi: Silhouet (Karya Hijaz Yamani) Silhouet Ke manapun kau ikuti perjalananku pada daratan panjang gurun dan ladang-ladang yang lapang Hanya tidak timbul tenggelam dalam gelombang laut…
Puisi: Tanjung Dewa (Karya Hijaz Yamani) Tanjung Dewa Di Tanjung Dewa Ruh-ruh telah menghabiskan tapa Setelah angin berputar dari tenggara Di Tanjung Dewa Orang-orang laut yang kekar Dari ti…