Puisi: Sajak Pegunungan (Karya Putu Oka Sukanta) Sajak Pegunungan 1. Ketika Datang Ketika datang matahari bersembunyi di balik kabut dingin dalam selimut tebal seperti aku ataukah ka…
Puisi: Siapa (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Siapa kubuka jendela taman berjalan di antara pohonan sungai menjalar kusampaikan serapah kemenyan luka buaya terbang menggigit sisa ku tak ingin ind…
Puisi: Hujan Pertama di Halaman Rumah (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki) Hujan Pertama di Halaman Rumah Hujan pertama selalu mengingatkanmu, tentang aroma tanah basah dan tawa kecilmu. Kini, hanya suara rintiknya yang meng…
Puisi: Bilah Bambu (Karya L.K. Ara) Bilah Bambu Untuk Dimas Seperti bilah bambu, katamu Benarkah syairku begitu tipis Namun juga begitu tajam Untuk melihat dan menoreh Bor…
Puisi: Betis (Karya Gunoto Saparie) Betis tak malam tak siang ken arok hanya terbayang betis, betis, dan betis punya si jelita ken dedes tak petang tak subuh ken aro…
Puisi: Kepada Korrie Layun Rampan (Karya Gunoto Saparie) Kepada Korrie Layun Rampan kita berasal dari putih namun mampukah tetap putih lalu kembali kepada putih? putih, katamu, putih, putih… An…
Puisi: Masih Berkilat Embun, Embun Pagi (Karya Linus Suryadi AG) Masih Berkilat Embun, Embun Pagi masih berkilat embun, embun pagi engkau mengeluh panjang sekali ada burung, ada dahan, ada hari lepas menyayup suara…
Puisi: Sepuluh Dialog Tubuh (Karya Gus tf) Sepuluh Dialog Tubuh 1 “Tak ada yang salah pada lupa.” “Daging mengucap pada dirinya.” 2 “Kaugali-gali, lubang dalam lambung.…
Puisi: Kelahiran (Karya Oka Rusmini) Kelahiran (1) Konon Ibu memberiku upacara pemapag rare. Ketika aku lahir beragam dagingnya yang menempel di pusarku lepas. Orang-orang m…