Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Rizal De Loesie

Puisi: Di Antara Lumpur yang Mereka Sisakan (Karya Rizal De Loesie)

Di Antara Lumpur yang Mereka Sisakan (untuk Aceh, Sumut dan Sumbar) Tidak ada yang benar-benar menjawab ketika air naik perlahan ke ambang pintu ruma…

Puisi: Luka yang Mereka Tutupi dengan Jas Rapi (Karya Rizal De Loesie)

Luka yang Mereka Tutupi dengan Jas Rapi (Untuk Aceh, Sumut dan Sumbar) Bencana itu tidak jatuh dari langit. Ia merembes pelan dari celah-celah keputu…

Puisi: Menunggu Hujan (Karya Rizal De Loesie)

Menunggu Hujan Aku hanya berharap, suatu waktu nanti, segala yang pernah kuucapkan dalam diam datang seperti hujan— yang tahu kapan harus jatuh, meng…

Puisi: Surat Angin ke Doha (Karya Rizal De Loesie)

Surat Angin ke Doha : buat putriku di Doha tawamu dulu riak di kening ingatan— ringan, memantul, tak kenal gagal kini kau menyeberangi cakrawala pasi…

Puisi: Cinta yang Tak Tumbuh Tepat Waktu (Karya Rizal De Loesie)

Cinta yang Tak Tumbuh Tepat Waktu Jika dunia ini sedikit saja melonggarkan bahunya, mungkin kita tak perlu memilih antara cinta dan pulang. Tapi bumi…

Puisi: Surat yang Tak Berani Kubuka Lagi (Karya Rizal De Loesie)

Surat yang Tak Berani Kubuka Lagi Aku pernah menulis surat untukmu, bukan untuk dikirim, hanya untuk memastikan bahwa aku masih hidup di dalam kata. …

Puisi: Resonansi Jiwa (Karya Rizal De Loesie)

Resonansi Jiwa Ada getaran lembut saat mata itu bertemu di ujung senja yang kita asuh dengan rasa Di meja masih ada sisa kopi, remah pisang keju yang…

Puisi: Kepergian Ibunda (Karya Rizal De Loesie)

Kepergian Ibunda Aku tetap harus terbang, meski sayapku basah oleh tangis dan setiap kepak terasa seperti luka yang terbuka. Aku pergi bukan karena i…

Puisi: Lampion Merah di Clarke Quay (Karya Rizal De Loesie)

Lampion Merah di Clarke Quay Di Clarke Quay malam itu, sungai berkilau menampung pantulan lampion merah nyala, dan entah bagaimana, aroma Signorina y…

Puisi: Jalan Hidup (Karya Rizal De Loesie)

Jalan Hidup Terkadang kita susuri lorong waktu  Di tengah setapak yang retak Atau tersesat di rimba tak berpeta Dan luka besulam doa Itulah hidup, Je…
© Sepenuhnya. All rights reserved.